Tasikmalaya – Kabar duka kembali datang dari Pondok Pesantren Miftahul Huda Manonjaya, belum genap 40 hari ditinggal pergi KH Oni Fathoni, KH Khoeruman Azam bin KH Sambas menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit (RS) Jasa Kartini (JK) Kota Tasikmalaya pada Selasa petang (20/07/2021).
Sebagai sosok Ulama kharismatik, beliau adalah Dewan Kiai sekaligus santri pertama Uwa Khoer Afandi yaitu Pendiri Pondok Pesantren Miftahul Huda Manonjaya, Semasa hidupnya beliau mendedikasikan diri dibidang ilmu pendidikan agama sebagai pengajar di pesantren.
KH Ijang Aris Tatolisi Dewan Kiai di sana, mengatakan bahwa beliau sebagai Kiai pertama yang mengajar ilmu Falak di pesantren Manonjaya.
“Kegemaran beliau mengajar ilmu nahwu, sharaf, tafsir, ushul fiqh, tauhid, tasawuf bahkan beliaulah Kiai pertama yang ngajar ilmu Falak di pesantren ini,” tutur KH. Ijang ketika di hubungi pada Rabu (21/07/2021).
Keterangan lain terkait kepedulian KH Khoeruman Azam bin KH Sambas terhadap dunia pendidikan agama Islam didapat dari Ajengan Bubung Nizar sebagai Alumni dari Pesantren Manonjaya.
Aj. Bubung Nizar mengatakan bahwa kepedulian beliau terhadap perkembangan pendidikan dibuktikan dengan mendirikan sebuah Yayasan Pendidikan Islam (YPI) yang diberi nama Yayasan Miftahul Huda Al-Husna bertempat di Jl. Sukarindik, RT.02/RW.08, Kelurahan Sukarindik, Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya.
“Di yayasan ini beliau dirikan pesantren dan SMK yang diberi nama SMK Miftahul Huda Al-Husna” ucap Aj. Bubung.
Aj. Bubung menambahkan Di mata santri-santrinya beliau dikenal sebagai seorang Kiai ‘Alim dan penyayang yang dikagumi.
“Sikapnya yang bijaksana dan teguh akan kebenaran, menjadi alasan keta’dziman mereka” Tutup Aj. Bubung.