Gentrapriangan– Warga Garut harus waspada bencana hidrometeorologi selama musih hujan karena seringkali terjadi tanah longsor dan banjir yang melanda pemukiman warga maupun infrastruktur.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Aah Anwar Saefuloh menyampaikan langsung himbauan tersebut, Senin (4/3)
“Hampir seluruhnya Kabupaten Garut ini rawan bencana hidrometeorologi, karena debit air hujan yang begitu tinggi. Dampak dari air hujan yang besar ini bisa menimbulkan longsor dan banjir,” katanya
Ia menuturkan BPBD Garut sudah melakukan pemetaan kecamatan yang menjadi wilayah rawan atau berisiko tinggi terjadi bencana hidrometeorologi. Yakni sebanyak 27 dari 42 kecamatan meliputi wilayah selatan, utara, termasuk di wilayah perkotaan yakni Kecamatan Tarogong Kidul.
“Semua bisa terkena karena ini bencana hidrometeorologi yang sudah diperkirakan BMKG,” katanya.
Ia menyampaikan selama ini di 27 kecamatan itu sudah terjadi beberapa kali bencana alam seperti tanah longsor, dan banjir di antaranya di Kecamatan Karangtengah, Malangbong, dan Tarogong Kidul. Namun skalanya kecil atau dampaknya lokal, tidak masuk tingkat kabupaten yang berdampak luas atau besar bagi aktivitas masyarakat. Begitu juga tidak menimbulkan korban jiwa.
“Longsor kecil tidak termasuk kategori bencana daerah, korban juga tidak ada korban jiwa, hanya rumah terdampak bangunan fisik, banyak infrastruktur yang jebol, tanggul tergerus,” katanya.
Ia menambahkan kesiapan BPBD Garut dalam menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi. Yakni dengan mempersiapkan masyarakat di seluruh kecamatan untuk memiliki kemampuan dan pengetahuan tentang mitigasi bencana alam.
Salah satunya,pelaksanaan deklarasi Kecamatan Tangguh Bencana (Kencana) tahun 2024 sebagai optimalisasi dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana di tingkat kecamatan. Juga upaya percepatan pencapaian standar pelayanan minimal dalam penanganan bencana.
“Penanganan bencana lebih dikedepankan dengan para camat, selain tugas kita tapi tugas bersama, tanggung jawab bersama, tidak hanya BPBD saja, tapi semua, pada saat bencana itu terjadi semua bertanggung jawab,” katanya.
Sumber Artikel : Antara News