Tasikmalaya – Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia kini telah berdampak terhadap sektor-sektor lain, mulai dari ekonomi, pendidikan, sosial dan yang lainnya.
Dampai ekonomi amat dirasakan para pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) sehingga banyak yang gulung tikar, para buruh pabrik ikut juga terkena PHK (Pemutusan Hubungan Kerja), sehingga angka pengangguran meningkat pesat.
Namun di tengah kondisi yang carut marut ini ada secerca harapan yang dilakukan dalam menangani dampak yang kian melebar kepada masyarakat. Yaitu semua elemen harus bangkit dari keterpurukan ini. mulai dari diri sendiri, keyakinan dan tekad yang kuat sampai kesejahtraan merata di negri tercinta.
Hal inilah yang dilakukan pak Nurmaki warga Sangkali 004/003 Desa Cogreg Kec. Cikatomas. Di tengah merosotnya ekonomi ini, ia mencoba keluar dari keterpurukan pandemi dengan menjadi pembudidaya Belut.
Dengan modal sederhana namun mempunyai komitmen kuat. Ia yakin yang ia jalani akan membuahkan hasil di kemudian hari.
“Mudah-mudahan budidaya ini akan membuahkan hasil di kemudian hari. sebab peluang pasar dan persaingan pada usaha budidaya belut ini tergolong rendah.” katanya waktu dihubungi via WhatsApp, Senin, (15/08/2021).
Usaha ini ia tekuni sejak akhir tahun 2019 dengan memanfaatkan kolam kecil dekat rumah dan modal uang 1,5 juta untuk membeli bibit belut dan kebutuhan lainnya.
Dengan ketekunan dan keuletannya kini usaha yang dirintisnya telah mampu membuahkan hasil.
“budidaya yang saya jalankan ini Masih relatif kecil, walaupun demikian, semangat untuk melakukan perubahan di diri saya dan lingkungan sekitar sangat besar. Mudah-mudahan, saya bisa menciptakan perubahan besar, khususnya di bidang ekonomi” pungkas Nurmaki.
Saat pria yang juga sebagai pengurus Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP. Ansor Kecamatan Cikatomas ini telah memiliki dua kolam tembok dan dua kolam terpal yang pengelolaannya dibantu satu karyawan