Wajib Belajar 12 Tahun, Pemahamannya di Masyarakat Desa

- Penulis

Kamis, 30 Maret 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto Sedang belajar di luar ruangan-Sasin Tipchai/Pixabay

i

Foto Sedang belajar di luar ruangan-Sasin Tipchai/Pixabay

Gentra- Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam pembangunan dan kemajuan sebuah bangsa. Salah satu upaya untuk meningkatannya di Indonesia khususnya Kabupaten Tasikmalaya adalah dengan mewajibkan seluruh anak untuk menempuh pendidikan selama 12 tahun.

Meskipun kebijakan ini sudah menjadi program secara nasional, masih banyak masyarakat pedesaan yang belum memahami dengan benar pentingnya program tersebut.

Masyarakat di pedesaan sering kali berpacu pada stigma pemikiran-pemikiran zaman dulu (orthodoks) yang acap kali menganggap bahwa pendidikan bukanlah suatu hal yang penting. Hal ini terjadi karena beberapa faktor penyebab. Seperti minimnya akses terhadap sarana dan prasarana pendidikan, kurangnya tenaga pelajar yang berkualitas, dan minimnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan. Dengan adanya kebijakan tersebut tahun ini, harapannya dapat merubah kesadaran masyarakat terhadap pendidikan serta dapat memperbaiki kondisi pendidikan di pedesaan.

Manfaat Kebijakan

Wajib belajar 12 tahun memberikan kesempatan yang sama bagi anak di Indonesia untuk mendapat hak pendidikan yang layak dan berkualitas. Selain itu, dengan menempuh pendidikan selama 12 tahun anak-anak akan memiliki bekal yang mumpuni untuk bersaing di era perkembangan zaman yang semakin maju.

Tidak hanya itu, wajib belajar 12 tahun juga memberikan manfaat bagi masyarakat pedesaan. Dengan adanya anak yang teredukasi, harapanya dapat membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat di pedesaan. Anak-anak yang terdidik juga akan lebih mudah untuk memahami informasi dan teknologi baru, sehingga dapat membantu meningkatkan produktivitas dan daya saing masyarakat pedesaan.

Baca Juga :  Mengenal Adelia Putri, Wakil Jabar di Ajang Puteri Pendidikan Indonesia

Meskipun demikian, masih banyak masyarakat pedesaan yang belum memahami dengan benar pentingnya wajib belajar 12 tahun. Beberapa alasan yang sering kali ada adalah akses ke sekolah, biaya yang tidak mampu, dan kurangnya perhatian dari pemerintah. Maka dari itu, perlu pemahaman dari kita generasi milenial yang melek pendidikan terhadap masyarakat pedesaan yang masih awam akan pendidikan.

Baca Juga :  Curahan Hati Seorang Anak yang Ibunya Menjadi Garda Terdepan Melawan Covid-19

Salah satu upaya yang adalah dengan memberikan informasi yang tepat dan akurat mengenai manfaat dari wajib belajar 12 tahun. Pemerintah juga dapat berperan dalam memberikan bantuan bagi kelarga yang kesulitan dalam biaya pendidikan. Selain itu, pemerintah juga dapat meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendidikan di pedesaan, sehingga anak-anak dapat menempuh pendidikan dengan lebih mudah dan nyaman.

Dalam menghadapi tantangan mengenai pemahaman pendidikan di pedesaan, perlu pemahaman yang sama antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendidikan. Semua pihak terkait harus saling bekerja sama untuk memastikan bahwa anak-anak dipedesaan mendapatkan pendidikan yang layak dan berkualitas. Dengan demikian, diharapkan bahwa kebijakan wajib belajar 12 tahun dapat memberikan manfaat yang maksimal.

Berita Terkait

Pemilu dan Kesejahteraan Rakyat: Keterkaitan yang Tidak Boleh Dipisahkan
Keberhasilan Pemilihan Umum dan Peranan Strategis Desa sebagai Mitra Penggerak
Yayan Sopyani: Kasih Sayang Bagian dari Hak Anak
Pesan Kurban, Solidaritas Sosial dan Berbagi Kepemilikan
Liliwetan, Cara Nikmat Memaknai Kebhinnekaan dan Kebersamaan
Harapan pada Jargon Badan Pengawas Pemilu
Pengawasan Pemilu oleh Perempuan
Politisasi Ayat Agama dan Penyebabnya
Berita ini 83 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 2 November 2023 - 20:06 WIB

Pemilu dan Kesejahteraan Rakyat: Keterkaitan yang Tidak Boleh Dipisahkan

Sabtu, 28 Oktober 2023 - 20:48 WIB

Keberhasilan Pemilihan Umum dan Peranan Strategis Desa sebagai Mitra Penggerak

Selasa, 25 Juli 2023 - 13:09 WIB

Yayan Sopyani: Kasih Sayang Bagian dari Hak Anak

Rabu, 5 Juli 2023 - 11:08 WIB

Pesan Kurban, Solidaritas Sosial dan Berbagi Kepemilikan

Sabtu, 17 Juni 2023 - 19:51 WIB

Liliwetan, Cara Nikmat Memaknai Kebhinnekaan dan Kebersamaan

Jumat, 26 Mei 2023 - 14:46 WIB

Harapan pada Jargon Badan Pengawas Pemilu

Jumat, 26 Mei 2023 - 14:29 WIB

Pengawasan Pemilu oleh Perempuan

Kamis, 25 Mei 2023 - 12:45 WIB

Politisasi Ayat Agama dan Penyebabnya

Berita Terbaru

Tugu Tugu di Kota Tasikmalaya (Foto: Istimewa)

Cek Fakta

Menelusuri Jejak Sejarah Lewat Tugu Ikonik Tasikmalaya

Minggu, 7 Jul 2024 - 10:17 WIB