Garut – Gempa Bumi Magnitudo 4,3 Sr akibat aktivitas Sesar Garsela mengakibatkan ratusan rumah warga di Kecamatan Pasirwangi dan Samarang, Kabupaten Garut, Jawa Barat Rusak. Berdasarkan data yang terus di-update menunjukkan angka kerusakan dari hari sebelumnya terus bertambah. Wakil Bupati (Wabup) Garut Helmi Budiman mengatakan, laporan hari pertama, sebanyak 45 di Kecamatan Samarang rusak. Kemudian saat ini bertambah lebih banyak menjadi 182 rumah warga yang rusak dengan kategori rusak ringan, sedang, dan berat.
Di Kecamatan Pasirwangi, pada laporan awal sebanyak 450 unit rumah, saat ini juga angkanya bertambah.
“Kalau yang Samarang saja dari 45 ke 182, nah ini yang Pasirwangi ini belum selesai, karena lebih banyak yang Pasirwangi, yang Pasirwangi itu hari pertama saja kan 450, mungkin itu lebih dari berapalah jadi belum (selesai),” kata Wabup Garut
Helmi bersama jajarannya mengecek langsung kondisi di lapangan yang terdampak gempa bumi Ia melihat ternyata benar banyak rumah warga yang rusak.
Helmi mengatakan, rumah warga yang rusak akibat diguncang gempa itu kebanyakan rusak karena tidak didesain sesuai standar keamanan tehnik sipil dari sebagian rumahnya sudah berusia tua.
“Kalau rumahnya adalah yang memenuhi syarat-syarat tehnik sipil seharusnya gempa di kedalaman 3 Km ini tidak ada rumah yang rusak,” jelas Helmi saat memimpin Apel di Lapang Sekretaris Daerah Jalan Pembangunan, Senin (6/2/2023).
Pemicu dari banyaknya rumah yang rusak itu milik kalangan kurang mampu sehingga membangunnya dulu kurang memperhatikan kekokohan pondasi rumah.
“Penyebab utama adalah karena rumahnya sudah lama dan kedua yang baru tetapi tidak menggunakan standar tehnik sipil, itu ya karena kebanyakan masyarakat kita tidak mampu,” ungkapnya.
Bagi warga yang rumahnya rusak, kata Helmi, sudah disiapkan bantuan. Untuk rusak ringan sebesar Rp2,5 juta, rusak sedang maksimal Rp 5 juta, dan rusak berat maksimal Rp 25 juta per unit rumah. Dan Rp 50 juta untuk relokasi.
“Tapi kan tidak ada yang relokasi, ini maksimal, nanti dihitung langsung oleh Perkim (Dinas Permukiman), nanti diketahui jumlah kerugiannya berapa,” pungkasnya.