Tasikmalaya – Dalam mewujudkan perluasan akses pasar bagi pelaku UMKM di Cipatujah, Patriot Desa, Media Desa Institute dan Start Up lokal Kantun Kintun mengadakan Pelatihan Digital marketing di Aula Desa Cipatujah, Sabtu (25/6).
Sebanyak 20 pelaku UMKM berasal dari 4 Desa mengikuti pelatihan Digital Marketing yang digelar selama 1 hari. Kegiatan ini mengusung tema Pengembangan Usaha Berbasis Teknologi Melalui Pelatihan Digital Marketing bagi UMKM.
Kepala Desa Cipatujah, Acep Suryaman menyambut baik terlaksananya kegiatan pelatihan ini.
“Kami berharap kegiatan pemberdayaan ekonomi untuk masyarakat seperti ini bisa berkelanjutan. Selain digital marketing, perlu ada pendampingan juga untuk kelengkapan legalitas usaha” katanya
Acep juga mengatakan, pelatihan digital marketing bertujuan untuk memfasilitasi pelaku UMKM di Desa Cipatujah agar bisa memaksimalkan penggunaan teknologi digital dalam aktivitas usahanya.
“Upaya tersebut dilakukan, setelah adanya fakta bahwa sebagian besar pelaku UMKM di Cipatujah minim pengetahuan dan pengalaman dalam memasarkan produk secara digital,” terang Acep,
Patriot Desa Cipatujah, Wili Guslia mengatakan, diantara tugas pokok dan fungsi Patriot Desa adalah menemukan dan mendampingi penggerak lokal di berbagai bidang, termasuk penggerak lokal di bidang ekonomi.
“Setelah kami melakukan pemetaan di lapangan, kami banyak menemukan potensi UMKM terutama dari sektor olahan makanan, namun terkendala akses pemasaran, melalui pelatihan ini kami mencoba memberikan alternatif agar pelaku usaha di Desa Cipatujah bisa memasarkan produk nya melalui aplikasi kantun kintun,” ungkapnya.
Direktur Media Desa Institute, Andi Ibnu Hadi mengatakan pihaknya berkomitmen untuk melakukan pembinaan dan pendampingan untuk membantu promosi potensi Desa di Kab Tasikmalaya.
“MDI sebagai sebuah organisasi non profit mempunyai misi diantaranya sebagai media informasi terpercaya bagi masyarakat, baik dalam hal kebijakan desa, program peningkatan kualitas SDM desa, maupun promosi potensi desa. Sehingga dalam aktifitasnya, kami banyak bertemu dengan kelompok masyarakat yang mempunyai semangat tinggi untuk membangun desa sesuai porsinya maisng masing”, terangnya.
Tahun ini bersama Patriot Desa kami berkolaborasi untuk melakukan pendampingan terhadap 12 Desa di Kab Tasikmalaya.
“12 Desa ini merupakan Desa yang secara geografis berada di pelosolk Tasik, minim mendapatkan sentuhan maupun dukungan program dari pemerintah, seperti 4 Desa Di Kec Cipatujah ini, minim pembangunan infrastruktur banyak yang tidak layak sehingga warga terhambat melakukan pemasaran atas potensi yang mereka miliki,” jelasnya.
Melalui Pelatihan Digital Marketing, semoga bisa membuka peluang baru bagi masyarakat di Tasik Selatan ini.
Sementara itu, CEO Kantun Kintun Raka Deha dalam paparannya mengatakan start up yang ia kembangkan bersama timnya merupakan respon atas bertambahnya permintaan masyarakat terhadap jasa pengiriman dan pemesanan makanan di Tasik Selatan.
“Akhirnya kami berusaha untuk membangun sebuah aplikasi berbasis android yang akan memudahkan masyarakat untuk melakukan transaksi jual beli dengan langsung siap antar.”
Raka menambahkan Aplikasi Kantun Kintun merupakan sebuah inovasi berbasis digital yang mampu menghubungkan Penjual, Pembeli, dan Pengantar dengan sebuah Teknologi,” tuturnya.
“Saat ini, Pelaku UMKM harus segera mengoptimalkan teknologi digital untuk bisnis mereka. Dengan penggunaan teknologi akan mempermudah kegiatan operasional pelaku usaha dengan membawa beberapa manfaat seperti, memangkas dana operasional, mempercepat kerja, dan mengurangi beban perusahaan secara keseluruhan. Dengan begitu, pembagian waktu dan kerjaan bisa berjalan lebih efisien dan efektif,” lanjutnya.
Selain itu, Raka juga mengatakan ada banyak keuntungan yang akan didapatkan pelaku UMKM jika mereka mengoptimalkan Digital Marketing.
“Diantaranya adalah memangkas biaya promosi atau pemasaran, karena para pelaku usaha bisa melakukan pemasaran melalui media sosial atau marketplace yang tersedia,” paparnya.
Dengan digitalisasi lanjut Raka, pelaku UMKM bisa menjangkau pasar yang lebih luas.
“Jadi, jika sebelumnya mereka hanya mendapat konsumen dari lingkungan sekitar, pasar digital bisa membawa UMKM bertemu dengan konsumen di berbagai daerah”, pungkasnya