Garut – Puluhan wartawan mengikuti Ujian Kompetensi Wartawan (UKW) yang diselenggarakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Garut dan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) di Hotel Bukit Alamanda, Kabupaten Garut.
Kegiatan UKW ini diikuti oleh 36 peserta dengan jenjang wartawan muda dan madya. Para peserta diuji kemampuannya oleh lembaga uji dari IJTI bekerja sama dengan Lembaga Uji Pers Doktor Soetomo (LPDS) selama dua hari, dari 12 sampai 13 Desember 2023.
Salah satu peserta wartawan tingkat muda, Huriyatul Wardah mengungkapkan, baginya kegiatan UKW ini sebagai bentuk unjuk diri, menunjukan kemampuan wartawan bekerja dengan profesional dan di sisi lain juga merupakan salah satu bentuk legalitas.
“kalau misalnya wartawan bersertifikasi, berarti mereka seorang yang berkompeten,” ungkap Wardah, Kamis, (14/12/2023).
Adanya kegiatan UKW ini bagi wardah, adalah momen untuk menunjukan kualitas yang dapat ditinjau dari hasil uji kompetensi setiap peserta. Hal ini tergantung dengan pemahaman dan pengalaman kewartawan dan dunia kejurnalistikan. Sehingga setelah kegiatan uji kompetensi tidak hanya mendapatkan hasil, tapi manfaat jangka panjang dalam mendukung kerja jurnalistik.
“Manfaat yang terasa selain evaluasi, juga mendapatkan pengetahuan baru. Jadi tidak sekadar dievaluasi saja tapi penguji memberi wawasan dan pengetahuan baru, terkhusunya sebagai peserta yang mengikuti jenjang muda,” lanjut Wardah.
Di sisi lain, peserta dengan jenjang Wartawan Madya, Ridwan Mustofa, mengungkapkan kegiatan Uji Kompetensi Wartawan ini sangat penting. Selain merupakan salah satu bagian dari regulasi yang harus dipatuhi dan diikuti wartawan, juga untuk meningkatkan kemampuan dalam menjalankan tugas jurnalistik. Baginya kompetensi yang dimiliki wartawan madya sangat berpengaruh terhadap kualitas dan integritas wartawan.
“Pertama, mengukur sejauh mana wawasan, pengetahuan, skill dan misi yang dijalankan. Kedua, dengan menyandang wartawan madya perlu memahami terkait keredaksian, manajemen kebutuhan dan program-program yang dihasilkan dengan kredibilitas yang baik dan dapat dipertanggung jawabkan,” ungkap Ridwan, Kamis, (14/12/2023).
Idealnya, dengan UKW seharusnya dapat meningkatkan profesionalisme dan kemampuan wartawan dalam kerja kejurnalistikan. Ini karena saat pelaksanaan, wartawan digembleng dan mendapatkan berbagai macam manfaat positif untuk jenjang selanjutnya.
“Dari sisi keilmuan, relasi, menambah jam terbang, lebih percaya diri, tidak diremehkan publik, punya integritas tinggi dan pengalaman yang tidak semua wartawan alami,” kata Ridwan.
Selanjutnya, menurut Ridwan, hasil akhir UKW ini perlu diterapkan dan dijalankan dalam keseharian wartawan. Hali ini untuk membedakan integritas dengan wartawan lain yang belum pernah UKW atau belum dinyatakan kompeten.
Peran Pemerintah dalam Meningkatkan Profesionalisme Wartawan
Uji Kompetensi Wartawan terlaksana tidak terlepas dari peran pemerintah sebagai pendukung, fasilitator pendidikan dan pelatihan. Hal ini bertujuan untuk mengevaluasi kompetensi wartawan dan membantu dalam meningkatkan kualitas jurnalisme, terutama di Kabupaten Garut.
Bupati Garut, Rudy Gunawan mengapresiasi adanya kegiatan UKW di Kabupaten Garut. Ia mengatakan UKW sangat penting sekali bagi wartawan, karena dengan UKW ini wartawan bisa menunjukkan profesionalismenya dalam menjalankan tugas peliputan berita.
“Wartawan ini merupakan profesi, jadi perlu uji kompetensi. Dengan UKW ini wartawan bisa menunjukan kredibilitas dan profesionalismenya,” kata Rudy.
Rudy mengatakan, Pemerintah Daerah Kabupaten Garut mendorong kegiatan UKW ini dengan memberikan bantuan biaya, karena wartawan merupakan profesi yang dilindungi Dewan Pers dan Undang-undang.
“Kita bantu biayanya, supaya wartawan di Garut ini lebih kredibel dan profesional dalam menjalankan tugasnya,” kata Rudy.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Garut, Margiyanto, berharap UKW ini memperkuat hubungan konstruktif antara pemerintah daerah dan insan pers. Ia menekankan pentingnya akses informasi yang sehat dan akurat kepada masyarakat, terlebih menjelang musim Pemilihan Umum.
“Saya mengajak teman-teman media untuk bersama-sama mengembangkan demokrasi secara sehat, dengan memberikan informasi yang benar-benar baik kepada masyarakat terkait dengan presentasi pemilu ini,” ucapnya.
Menurut Margianto, penting bagi pelaku media saat ini menjaga keberpihakan dalam menyampaikan informasi kepada publik, sehingga netralitas tetap terjaga bersama.