Tradisi Munggahan, Uniknya Masyarakat Sunda

- Penulis

Rabu, 22 Maret 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi sahur di bulan Ramadhan-Thirmand/Pexels

i

Ilustrasi sahur di bulan Ramadhan-Thirmand/Pexels

Gentra- Sahur pertama puasa identik dengan istilah munggahan. Tradisi ini merupakan sebuah kearifan yang hanya ada di masyarakat muslim Indonesia. Kegiatan sahur pertama ini biasanya lebih spesial karena kerabat yang jauh pun datang untuk berkumpul bersama. Namun, sejauh ini kapan tradisi munggahan ini ada, tidak ada manuskrip sejarah yang menuliskannya.

Munggahan sendiri berasal dari kata “unggah”, yang dalam bahasa sunda berarti naik. Makna lain dari kata tersebut adalah berkunjung ada juga yang mengatakan makanan.

Konon kata ini berasal dari bahasa Jawa. Kata “munggahan” memiliki beberapa makna tergantung konteks penggunaannya, namun secara umum dapat diartikan sebagai tempat atau ruang di depan pintu sebuah rumah atau bangunan sebagai tempat menerima tamu atau berkumpul dengan keluarga dan teman-teman.

Baca Juga :  Hari Peduli Autisme, Jejak Sejarah dan Tema di Tahun 2023

Selain itu, “munggahan” juga dapat berarti sebagai undangan atau ajakan untuk berkunjung atau datang ke suatu tempat, terutama dalam konteks budaya Jawa di Indonesia. Biasanya, undangan tersebut diberikan dengan tujuan untuk bertemu, berdiskusi, atau sekedar bersilaturahmi dengan orang yang diundang.

Namun, dalam tradisi masyarakat sunda munggahan sering kali berhubungan dengan awal Ramadhan. Praktiknya adalah melakukan sahur bersama dengan keluarga. Juga ada hal yang unik, menu makanan yang tersaji dalam kegiatan tersebut merupakan menu-menu yang lebih spesial dari biasanya. Beberapa daerah di perkampungan, biasanya identik dengan tradisi potong ayam.

Perilaku unik lainnya, masyarakat yang sedang berada di luar kota bisanya memaksakan untuk pulang. tentu fenomena ini menyebabkan kepadatan lalu lintas bukan hanya pada momen lebaran tapi juga pada awal Ramadhan untuk mengamalkan tradisi munggahan.

Baca Juga :  Seni Sunda Lais, Budaya Khas Garut yang Menantang

Beberapa daerah juga tradisi munggahan ini juga selalu berkaitan dengan tradisi kuramasan. Biasanya sehabis bermafaan dengan sanak saudara dan kerabat, kemudian mandi sunah dan memotong ayam untuk sahur nanti.

Nah bagi warga gentrapriangan, tradisi apalagi yang akan kita bahas. Silahkan untuk tulis di kolom komentar atau bisa menghubungi redaksi. Kami berupaya memberikan informasi yang menarik untuk anda khusus wilayah priangan dan sekitarnya.

Berita Terkait

Seni Nyarere, kerajinan Kreatif dari Lidi Kelapa Khas Ciamis
Genjring Ronyok, Tradisi Buhun yang Masih Bertahan
Tari Sulintang, Tarian Khas dengan Iringan Bambu
Tari Topeng Ciawi, Seni Tari yang Perlu Dilestarikan
Seni Sunda Lais, Budaya Khas Garut yang Menantang
Mengetahui Batik Khas Garutan yang Tembus Pasar Dunia
Ngabreg, Tradisi Tangkap Ikan di Garut saat Akhir Tahun
Warisan Budaya Takbenda Jawa Barat, Ada Upacara Hajat Arwah
Berita ini 37 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 30 Januari 2024 - 16:24 WIB

Seni Nyarere, kerajinan Kreatif dari Lidi Kelapa Khas Ciamis

Jumat, 26 Januari 2024 - 20:41 WIB

Genjring Ronyok, Tradisi Buhun yang Masih Bertahan

Sabtu, 20 Januari 2024 - 13:18 WIB

Tari Sulintang, Tarian Khas dengan Iringan Bambu

Jumat, 19 Januari 2024 - 16:21 WIB

Tari Topeng Ciawi, Seni Tari yang Perlu Dilestarikan

Sabtu, 13 Januari 2024 - 12:47 WIB

Seni Sunda Lais, Budaya Khas Garut yang Menantang

Kamis, 11 Januari 2024 - 17:02 WIB

Mengetahui Batik Khas Garutan yang Tembus Pasar Dunia

Minggu, 31 Desember 2023 - 19:54 WIB

Ngabreg, Tradisi Tangkap Ikan di Garut saat Akhir Tahun

Senin, 19 Juni 2023 - 13:01 WIB

Warisan Budaya Takbenda Jawa Barat, Ada Upacara Hajat Arwah

Berita Terbaru

Tugu Tugu di Kota Tasikmalaya (Foto: Istimewa)

Cek Fakta

Menelusuri Jejak Sejarah Lewat Tugu Ikonik Tasikmalaya

Minggu, 7 Jul 2024 - 10:17 WIB