Garut – Sebanyak 150 domba Garut dari berbagai wilayah di Garut mengikuti semi kontes adu domba Garut di Arena Laga Domba Garut di Desa Pasir Panjang, Desa Panji Wangi, Kec. Tarogong Kaler, Kab. Garut, Minggu, (24/11/2019).
Ada tiga kelas seni ketangkasan domba Garut yang dilombakan yaitu kelas A, B, dan C berdasarkan bobot berat badan domba-domba tersebut.
Menurut salah satu juri, Aas Suherlan (42) mengatakan, ada lima kriteria penampilan para domba dalam seni ketangkasan kali ini, yaitu penilaian kesehatan, penampilan tanduk, keberanian, teknik pukulan, dan teknik pertandingan.
“Iya kita lihat domba dari segi kesehatannya, mundurnya yang paling jauh dan teknik mengadunya baik”, katanya.
Sementara itu, salah seorang peternak domba Garut asal Pasirwangi, Samarang, H. Osa Santosa, mengungkapkan, adu domba Garut ini merupakan ciri khas Garut, maka kita harus melestarikannya.
“Domba Garut ini adalah asli Garut, tidak ada didunia manapun, sehingga domba ini menjadi icon tersendiri dari Garut,” ujarnya.
H. Osa telah mempersiapkan domba unggulannya untuk mengikuti seni ketangkasan ini.
“Saya sudah mempersiapkan semuanya, mulai dari perawatan domba, agar domba bisa tampil semaksimal mungkin. Makanan bergizi tentunya harus dipersiapkan,” pungkasnya.
Domba Garut ini memiliki postur tubuh yang gempal serta mempunyai nilai jual yang tinggi apabila bisa menjuarai, dan ini untuk melestarikan serta menjaga budaya Sunda dan menjalin tali silaturahmi.