Tips Mencegah KDRT Menurut Pasangan Muda Inspiratif Kemenpora

- Penulis

Sabtu, 24 Oktober 2020 - 22:02 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pasangan Muda Inspiratif Kemenpora, Ajat Sudrajat dan Rini Nur Hanifah (istimewa)

i

Pasangan Muda Inspiratif Kemenpora, Ajat Sudrajat dan Rini Nur Hanifah (istimewa)

Tasikmalaya – Peraih penghargaan Pasangan Muda Inspiratif dan Berprestasi Kemenpora RI Ajat Sudrajat dan Rini Nur Hanifa mengungkapkan beberapa cara untuk menghindari KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) yang marak terjadi di Indonesia.

Menurut Ajat, KDRT adalah kejahatan yang sulit dideteksi karena berada dalam ruang yang sangat privat.

“Urusan rumah tangga memang urusan privat, tapi jika sudah terjadi kekerasan maka harus menjadi urusan masyarakat. Banyak pasangan yang enggan mengadukan kasus KDRT karena dianggap sebagai sebuah perilaku membuka aib. Karena pandangan seperti itu, maka KDRT pun semakin banyak terjadi tanpa adanya keberpihakan terhadap korban,” katanya, Sabtu, (24/10/2020).

Baca Juga :  Kader Muda NU Tasik Raih Penghargaan Pasangan Muda Inspiratif Kemenpora

Ajat melanjutkan, agar terhindar dari KDRT kita harus mempunyai perspektif bahwa relasi istri-suami harus berjalan seimbang.

“Selain itu, untuk meminimalisir praktik KDRT, sebagai suami kita tidak boleh egois, mau menang sendiri dan maunya hanya dilayani,” ujarnya.

“Kita harus menjadi suami yang bijaksana dan rendah hati, suami yang mau berbagi peran dengan istri,” lanjutnya.

Kader Muda NU Tasikmalaya tersebut menyampaikan, keluarga yang baik dimulai dengan cinta, dibangun dengan kasih sayang, dan dipelihara dengan kesetiaan.

“Dengan membangun perspektif relasi istri dan suami yang seimbang, keluarga kita akan akan bahagia, KDRT akan bisa dihindari, dan masalah apapun bisa diatasi. Keluarga harus menjadi support sistem agar setiap orang didalamnya mampu berkarya” ungkapnya.

Sementara itu, Rini Nur Hanifa menyampaikan, agar mampu menjaga hubungan keluarga yang harmoni, kita harus pandai membaca situasi.

“Ketika pasangan kita sedang marah misalnya, maka pasangan yang lain harus bisa menahan diri, ketika suasana hati sudah cukup membaik, baru bicarakan masalahnya, diskusikan persoalan apapun itu, jadikan pasangan kita sebagai mitra diskusi yang setara, dan focus membahas solusi kedepan, tidak mengungkit masa yang sudah lalu,” ujarnya.

KDRT banyak terjadi karena pasangan menikah tidak diimbangi dengan pengetahuan yang luas, padahal membina rumah tangga itu berarti menyatukan 2 orang dengan prinsip dan karakter yang berbeda.

“Jadi calon pasangan muda harus belajar tentang kepemimpinan, budaya diskusi, problem solving, membuat perencanaan yang matang, serta pandai berbagi peran dalam rumah tangga,” jelasnya.

Saat ini saya sangat bahagia telah menikah dengan suami saya. Namun perlu kita ingat, Menikah tidak menjamin kita untuk bahagia. Karena kebahagiaan ditentukan oleh kerja keras (proses) kita untuk menciptakan kebahagiaan itu sendiri.

Pernikahan dan jatuh cinta adalah euforia sesaat, butuh kerja keras untuk mempertahankannya.

“Tantangan membina rumah tangga itu bisa datang dai dalam (internal) bisa juga datang dari luar (eksternal). Kami percaya dengan membangun komunikasi, saling bercerita tentang aktifitas, menentukan tujuan keluarga, menyusun financial plan, dan membudayakan diskusi di dalam keluarga. Insyallah kita bisa mewujudkan rumah tangga yang sakinah mawaddah dan rahmah,” pungkasnya.

Mengutip kata seorang bijak, Sungguh indah menikahi org yang kamu cintai Tapi jauh lebih Indah, mencintai orang yang kamu nikahi

Berita Terkait

Atychiphobia, Takut Gagal berlebihan, Berikut Gejala, Penyebab dan Penanganannya
Kabar Baik, Hasil Studi, Berikut Kegiatan Mencegah Risiko Diabetes
Inilah 6 Manfaat Daun Jambu Biji yang Wajib Diketahui Untuk Kesehatan
Berikut 7 Manfaat Berenang, Salahsatunya Bagus Untuk Kesehatan Jantung
Hari Tanpa Tembakau sedunia, WHO Desak Pemerintah Hentikan Subsidi Pertanian Tembakau
Sering Cemas dan  Panik?, Coba Lakukan Teknik Grounding
7 Langkah Cara Mencintai Diri Sendiri, Saat Rasa Percaya Diri Anda Rendah
5 Terapi Strategi Kesehatan Mental Asia
Berita ini 20 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 4 Desember 2023 - 21:33 WIB

Panwascam Banyuresmi Gelar Rakor Pengawasan Kampanye, Sinergitas Jadi Kunci Sukses

Sabtu, 2 Desember 2023 - 21:22 WIB

Longsor Terjadi di Jalan Banjarwangi Garut Selatan

Kamis, 30 November 2023 - 20:18 WIB

Belum 24 Jam Baliho Ganjar-Mahfud Dirusak di Garut

Rabu, 29 November 2023 - 15:25 WIB

Sajajar Perkuat Toleransi Lewat Pameran Foto dan Nobar Film Dokumenter

Rabu, 29 November 2023 - 14:40 WIB

Selain Imbau Peserta Pemilu Taati Aturan Masa Kampanye, Panwas Cibiuk Perkuat Sinergitas Antar Lembaga

Sabtu, 25 November 2023 - 15:23 WIB

Rumah Makan Pejuang Program Inisiatif Bantu Sesama

Senin, 13 November 2023 - 21:48 WIB

Bantuan El Nino, Pemerintah Pusat Alokasikan Bantuan Beras

Senin, 13 November 2023 - 21:37 WIB

Ketahanan Pangan; 200 Ton Beras Tersedia untuk Masyarakat

Berita Terbaru

Harun Pria (kanan), Warmini (kiri) Pasangan lansia penjual kandang ayam asal kampung Cimaung Kidul, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut.

Sosial

Pilu Pasangan Lansia Penjual Kandang Ayam

Senin, 4 Des 2023 - 17:01 WIB

Kondisi jalan yang terdampak longsor di kawasan Lawang Angin, Desa Tanjungjaya, Kecamatan Banjarwangi, Kabupaten Garut

Berita

Longsor Terjadi di Jalan Banjarwangi Garut Selatan

Sabtu, 2 Des 2023 - 21:22 WIB