Garut – Pemerintah Kabupaten Garut melaksanakan penandatangann nota kesepakatan atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Perusahaan Umum Kehutanan Negara (Perum Perhutani) dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Buana Mukti dalam rangka sinergitas pencegahan tindak pidana terorisme melalui program Kawasan Terpadu Nusantara (KTN) di wilayah Kabupaten Garut.
Bupati Garut Rudy Gunawan menyebut kerjasama tersebut merupakan bagian dari sinergitas yang baik di bawah koordinasi BNPT.
“Jadi kesejahteraan itu dinyatakan sebagai salah satu cara untuk bisa menekan angka-angka yang berhubungan dengan intoleransi dan radikalisme,” kata Rudy, Rabu (7/6/2022).
Ia menjelaskan, melalui nota kesepakatan ini, kesejahteraan yang dimaksud dibangun di sekitar hutan terlebih dahulu, sehingga untuk meningkatkan kesejahteraan tersebut memerlukan media tanah, maka di sini hadir Perum Perhutani dan LMDH Buana Mukti.
“Kan bukan kami saja yang kata pak jendral tadi, bisa jadi ada NGO-NGO lain yang mau, misal (dari) perbankan (atau) human society yang ada. Nah Garut ini coba, nanti kan misalkan ini ada yang sudah ikrar NKRI ya penyintaslah dari itu (intoleransi dan radikalisme), berkolaborasi supaya mereka juga mendapatkan jaminan kehidupannya,” jelasnya.
Dengan hal tersebut juga, imbuh Rudy, diharapkan para penyintas tadi tidak memikirkan hal lain lagi, namun bisa masuk kembali ke dalam situasi masyarakat yang normal.
“(Seperti) bertani, berternak ikan, termasuk di dalamnya adalah kita ingin membangun memanfaatkan lahan yang ada sesuai ketentuan (dan) dibuatkan sejahtera,” imbuh Rudy.
Sementara itu, Sekretaris Utama BNPT, Mayjen TNI Dedi Sambowo mengatakan, kunjungannya kali ini adalah sebagai bentuk tindak lanjut dari soft launching KTN Harumansari, yang kemudian diimplementasikan dalam bentuk kerja sama dengan Bupati Garut.
“Tujuannya siapa berbuat apa, nanti biar jelas di lapangan, dari bapak apa, dari saya apa, kemudian dari perusahaan nya apa, dan selanjutnya mengatur program kedepannya itu seperti apa,” ucap Mayjen TNI Dedi.
Ia mengatakan, tak hanya di Kabupaten Garut, KTN ini juga dilaksanakan di 5 tempat lainnya diantaranya adalah di Jawa Tengah yang berlokasi di Temanggung dan di Jawa Timur yang berlokasi di Malang.
“Kemudian ada di Nusa Tenggara Barat, dan ada di Sulawesi tengah, itu tepatnya di Morowali. Semua sama kegiatannya, ada warung NKRI, ada KTN, Kawasan Terpadu Nusantara,” lanjutnya.
Ia mengungkapkan, dipilihnya Kabupaten Garut sebagai tempat dilaksanakannya KTN adalah karena Garut dinilai sebagai salah satu daerah yang sangat baik untuk pengembangan wilayah KTN.
“Indonesia tuh bisa menjadi negara besar karena kita punya sumber daya alam, kita punya sumber daya manusia, udah gitu kita punya daerah yang cukup luas untuk bisa mengelola dan mengerjakan semuanya tadi,” tandasnya.