Tasikmalaya – Komunitas skateboard di Tasikmalaya mungkin tak sebanyak di kota-kota besar seperti Bandung dan Jakarta. Namun olahraga papan luncur ini sudah ada di Tasikmalaya sejak tahun 90-an.
“Sejarah skateboard di Tasikmalaya berawal di tahun 90-an, pada masa itu sedang ngetren sekali sepatu roda, dan yang saya tahu ada beberapa diantaranya bermain skateboard, tetapi karena keterbatasan media, jadi mungkin kurang didengar”, ujar salah satu penggagas komunitas Tasikskate, Zakaria.
Tasikskate adalah salah satu komunitas skateboard yang ada di kota berjuluk Kota Resik. Komunitas ini sendiri terbentuk sekitar tahun 2005 dari sekelompok anak muda yang memiliki hobi sama, yakni bermain skateboard.
“Tahun 2005 saya lulus kuliah di Yogyakarta, dan kembali ke Tasik dengan tekad yang kuat bahwa di Tasik harus banyak orang yang menyukai dan ikut bermain skateboard. Seperti halnya yang saya lakukan ketika kuliah”, ungkapnya.
Beruntunglah, saya ternyata berjodoh dengan menemukan teman sehobi di antaranya, Ade Wiwit, Arif Kate, Jilly Jea, Dede Ucil, Ega Marta, Asep Susandra, Angga, Dori, Dani Boyot dan banyak lainnya.
Untuk kegiatan rutin komunitas ini biasa melakukan latihan bersama di kawasan Taman Makan Pahlawan (TMP), hampir setiap hari.
Namun, salah satu anggota Tasikskate Arif Kate menyayangkan, di Tasikmalaya sendiri belum ada fasilitas yang layak untuk olahraga kategori lolerkoster.
“Saya berharap, pemerintah bisa memfasilitasi untuk membuat sarana olahraga kategori lolerkoster (skateboard, sepaturoda dll)”, harap Arif.
Jumlah anggota komunitas saat ini ada lebih dari 38 orang. Mereka berasal dari berbagai kalangan. Sejumlah penghargaan pun berhasil diraih komunitas ini.
Jika anda tertarik bergabung silakan datang langsung saat mereka latihan di kawasan Taman Makan Pahlawan, Tasikmalaya. Atau bisa kepoin di akun instagram @tasikskate. (Rizal)