Soetisna Sendjaja, Tokoh Pers Berpengaruh Asal Tatar Sunda

- Penulis

Selasa, 4 April 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto arsip Soetisna Sendjaja-konstituante.net

i

Foto arsip Soetisna Sendjaja-konstituante.net

Geentra- Soetisna Sendjaja tokoh Paguyuban Pasundan asal Wanaraja, Garut yang lahir pada 27 Oktober 1890. Ia merupakan tokoh pers ternama pendiri koran Sipatahoenan bersama Ahmad Atmadja yang terkenal di tatar pasundan pada tahun 1923.

Bernama lengkap Moehamad Soekarna Soetisna Sendjaja, ia merupakan salah seorang pribumi berpendidikan yang memiliki peran penting dalam perjuangan bangsa Indonesia pada masa pergerakan nasional. Berpikiran kritis dan visioner yang sukses mengangkat derajat masyarakat pribumi khusunya masyarakat Sunda.

Pendidikan dan Karir

Soetisna Sendjaja menempuh pendidikan di Sekolah Hoogre Kweek School (HKS) di Bandung pada tahun 1911. HKS merupakan salah satu jenjang pendidikan resmi untuk menjadi guru pada zaman Hindia Belanda yang berdiri sejak 1865.

Pada zaman penjajahan Jepang, ia aktif menjadi anggota Chou Sangi in. selain itu, ia juga menjadi anggota Komite Nasional Indoseia Pusat (KNIP) Tasikmalaya dan menjadi koordinator pergerakan masyarakat pada zaman perjuangan revolusi fisik.

Soetisna Sendjaja memiliki andil yang besar dalam pembangunan Nahdlatul Ulama (NU) di Tasikmalaya. Ia juga aktif menjadi pengajar di Hollandsch-Inlandsche School (HIS) Pasundan 1 Tasikmalaya. Mengajar di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) yang merupakan sekolah untuk bumiputera pada zaman pemerintahan Belanda di Indonesia.

Baca Juga :  Ojol di Tasikmalaya Berharap Ada Kebijakan yang Berpihak Kepada Masyarakat Kecil

Selain menjadi guru, ia juga terkenal sebagai tokoh jurnalistik asal Sunda karena kiprahnya. Antara lain sebagai redaktur di beberapa surat kabar lokal berbahasa Sunda.  Redaktur koran Siliwangi (1921-1922), koran Sipatahoenan (1923-1931), koran Langlajang Domas (1927-1928), majalah Al-Mawa’idz, dan majalah Kalawarta Kudjang (1956).

Koran Sipatahoenan

Koran Sipatahoenan karya Soetisna Sendjaja, sukses menggiring masyarakat Sunda modern pada keterbukaan penerimaan informasi baik lokal, nasional, ataupun internasional. Kelahiran Sipatahoenan menandai revoluasi intelektual masyarakat Sunda modern.

Hadirnya koran Sipatahoenan merupakan cikal bakal munculnya insan jurnalistik yang menerbtikan koran serta majalah lokal. Sipatahoenan juga mendorong dinamika jurnalistik dengan Bahasa Sunda pada era kejayaan. Sejak itulah, Tasikmalaya menjadi ikon revolusi jurnalistik Sunda modern.

Sipatahoenan adalah salah satu surat kabar karya jurnalistik Sunda terbaik yang terbilang sukses dan banyak digemari oleh pembaca, khususnya oleh masyarakat Sunda. Surat kabar ini dimanfaatkan oleh Soetisna Sendjaja sebagai media untuk menuangkan pemikiran-pemikiran kritisnya.

Baca Juga :  66 Siswa SDN 2 Kersamenak Diduga Keracunan Usai Santap Es krim

Melalui tulisan-tulisannya dalam koran Sipatahoenan, ia menuangkan berbagai gagasan dan aspirasi bagi masyarakat di tatar Pasundan. Surat kabar itu menyajikan berbagai informasi mulai dari masalah politik, ekonomi, sosial, sampai semangat perjuangan dalam merebut kemerdekaan pada masa pemerintahan Kolonial Belanda.

Penutup

Soetisna Sendjaja merupakan seorang ulama terkemuka dan tokoh jurnalistik yang mampu menyerap paham-paham modern seperti nasionalisme dan sosialisme. Sehingga ia melahirkan beberapa konsep pemikiran tentang perjuangan, kemerdekaan, kebangsaan, sosial, politik, ekonomi, hingga keagamaan.

Soetisna Sendjaja wafat pada 11 Desember 1961 di usia di usia 71 tahun. Namun, pengaruh dan warisan yang ia tinggalkan masih terasa hingga saat ini. Ia merupakan sosok luar biasa di bidang agama, jurnalistik dan sosial. Ia juga merupakan sosok inspiratif bagi banyak orang, terutama bagi generasi muda.

Berita Terkait

Akses Jalan Singaparna Menuju Cigalontang Putus Akibat Banjir
Terinspirasi Perjuangan Kartini, Tsoht Rilis Single Terbaru
Masa Akhir Tahapan Pemilu 2024, Panwascam Cibiuk Gelar Press Release Hasil Kerja Pengawasan
Cek Kelayakan Kendaraan Dilakukan Petugas Antisipasi Kecelakaan
Asesmen Wilayah Terdampak Bencana Alam di Kabupaten Garut
Beras Lokal Garut Meroket Jelang Ramadan
Warga Tertimpa Pohon Tumbang Dievakuasi Polisi
DMI Kecamatan se-Kab Garut Dapat Bantuan Alat Kebersihan
Berita ini 166 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 13 Juni 2024 - 01:42 WIB

Akses Jalan Singaparna Menuju Cigalontang Putus Akibat Banjir

Minggu, 21 April 2024 - 16:40 WIB

Terinspirasi Perjuangan Kartini, Tsoht Rilis Single Terbaru

Minggu, 31 Maret 2024 - 22:28 WIB

Masa Akhir Tahapan Pemilu 2024, Panwascam Cibiuk Gelar Press Release Hasil Kerja Pengawasan

Rabu, 20 Maret 2024 - 12:10 WIB

Cek Kelayakan Kendaraan Dilakukan Petugas Antisipasi Kecelakaan

Minggu, 10 Maret 2024 - 15:42 WIB

Asesmen Wilayah Terdampak Bencana Alam di Kabupaten Garut

Minggu, 10 Maret 2024 - 13:51 WIB

Beras Lokal Garut Meroket Jelang Ramadan

Minggu, 10 Maret 2024 - 12:31 WIB

Warga Tertimpa Pohon Tumbang Dievakuasi Polisi

Jumat, 8 Maret 2024 - 21:52 WIB

DMI Kecamatan se-Kab Garut Dapat Bantuan Alat Kebersihan

Berita Terbaru

Tugu Tugu di Kota Tasikmalaya (Foto: Istimewa)

Cek Fakta

Menelusuri Jejak Sejarah Lewat Tugu Ikonik Tasikmalaya

Minggu, 7 Jul 2024 - 10:17 WIB