Soal Syiah, HMI STAIDA Muhammadiyah Sayangkan Sikap MUI Garut

- Penulis

Kamis, 10 Maret 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua Komisariat HMI STAIDA Muhammadiyah Garut, Ahmad Likli Manopo

i

Ketua Komisariat HMI STAIDA Muhammadiyah Garut, Ahmad Likli Manopo

Garut – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Arqam (STAIDA) menyayangkan sikap MUI Kabupaten Garut yang terkesan memfasilitasi tindakan intoleran terhadap kelompok Syiah.

Sebelumnya, Koalisi Antisipasi Pencegahan Ideologi Syiah (KAPIS) telah melakukan pertemuan dengan berbagai intansi seperti Kementerian Agama Kabupaten Garut, MUI, dan ormas Islam terkait upaya pencegahan keberadaan Syiah di Kabupaten Garut, pertemuan tersebut dilaksanakan di Aula Kantor MUI Kabupaten Garut, (3/2).

Ketua Komisariat HMI STAIDA Muhammadiyah Garut, Ahmad Likli Manopo menyayangkan, sikap MUI Kabupaten Garut yang turut memfasilitasi serta ikut menyepakati tentang kesesatan Syiah. Menurut Ahmad, seharusnya sikap seperti ini tidak ditunjukan oleh MUI.

“MUI seharusnya bersikap netral terhadap semua golongan ormas Islam, seperti halnya yang dilakukan oleh MUI pusat yang bersikap netral dan memberikan data fakta lapangan hasil observasi atau Tabayyun Dari pihak MUI,” kata Ahmad dalam keterangan persnya, Rabu, (9/3).

Baca Juga :  Politik dan Ancaman Intoleransi

Menurut Ahmad, segala bentuk ujaran kebencian terhadap kelompok yang dianggap berbeda harus segera dihentikan, karena akan memunculkan perpecahan di tengah masyarakat.

“Kejadian seperti di Jawa Timur dan Sulawesi Selatan jika terulang di beberapa daerah Khususnya Kabupaten Garut ini akan melahirkan ujar kebencian antar golongan,” ujarnya.

Ahmad berharap, seluruh pihak terutama ormas Islam dapat megedepankan ukhuwah islamiyah, mempertahankan keutuhan negara dan perdamaian negara.

“Justru yang harus diberantas itu jikalau terdapat golongan yang mengancam keutuhan negara dan kedamaian Negara,” tuturnya.

“Kasus ini justru akan berdampak terhadap keutuhan negara dan perdamaian negara, sangat disayangkan jika pihak MUI selaku pihak penengah menyudutkan salah satu golongan dari hasil satu pandangan,” lanjutnya.

Baca Juga :  Tolak Radikalisme dan Intoleransi, Ribuan Warga Garut Datangi DPRD

Ahmad juga berharap, bahwa Kabupaten Garut mampu menengahi isu yang berkembang.

“Akan lebih bagus jika pihak yang bersangkutan di pertemukan dalam satu tempat untuk dialog secara terbuka,” pungkasnya.

Berita Terkait

Terinspirasi Perjuangan Kartini, Tsoht Rilis Single Terbaru
Masa Akhir Tahapan Pemilu 2024, Panwascam Cibiuk Gelar Press Release Hasil Kerja Pengawasan
Cek Kelayakan Kendaraan Dilakukan Petugas Antisipasi Kecelakaan
Asesmen Wilayah Terdampak Bencana Alam di Kabupaten Garut
Beras Lokal Garut Meroket Jelang Ramadan
Warga Tertimpa Pohon Tumbang Dievakuasi Polisi
Tabulasi Hilang, Bawaslu RI; Ini Jelas Masalah
DMI Kecamatan se-Kab Garut Dapat Bantuan Alat Kebersihan
Berita ini 120 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 21 April 2024 - 16:40 WIB

Terinspirasi Perjuangan Kartini, Tsoht Rilis Single Terbaru

Minggu, 31 Maret 2024 - 22:28 WIB

Masa Akhir Tahapan Pemilu 2024, Panwascam Cibiuk Gelar Press Release Hasil Kerja Pengawasan

Rabu, 20 Maret 2024 - 12:10 WIB

Cek Kelayakan Kendaraan Dilakukan Petugas Antisipasi Kecelakaan

Minggu, 10 Maret 2024 - 15:42 WIB

Asesmen Wilayah Terdampak Bencana Alam di Kabupaten Garut

Minggu, 10 Maret 2024 - 13:51 WIB

Beras Lokal Garut Meroket Jelang Ramadan

Berita Terbaru

Tugu Tugu di Kota Tasikmalaya (Foto: Istimewa)

Cek Fakta

Menelusuri Jejak Sejarah Lewat Tugu Ikonik Tasikmalaya

Minggu, 7 Jul 2024 - 10:17 WIB