Soal Syiah, HMI STAIDA Muhammadiyah Sayangkan Sikap MUI Garut

- Redaksi

Kamis, 10 Maret 2022 - 14:25 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua Komisariat HMI STAIDA Muhammadiyah Garut, Ahmad Likli Manopo

i

Ketua Komisariat HMI STAIDA Muhammadiyah Garut, Ahmad Likli Manopo

Garut – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Arqam (STAIDA) menyayangkan sikap MUI Kabupaten Garut yang terkesan memfasilitasi tindakan intoleran terhadap kelompok Syiah.

Sebelumnya, Koalisi Antisipasi Pencegahan Ideologi Syiah (KAPIS) telah melakukan pertemuan dengan berbagai intansi seperti Kementerian Agama Kabupaten Garut, MUI, dan ormas Islam terkait upaya pencegahan keberadaan Syiah di Kabupaten Garut, pertemuan tersebut dilaksanakan di Aula Kantor MUI Kabupaten Garut, (3/2).

Ketua Komisariat HMI STAIDA Muhammadiyah Garut, Ahmad Likli Manopo menyayangkan, sikap MUI Kabupaten Garut yang turut memfasilitasi serta ikut menyepakati tentang kesesatan Syiah. Menurut Ahmad, seharusnya sikap seperti ini tidak ditunjukan oleh MUI.

“MUI seharusnya bersikap netral terhadap semua golongan ormas Islam, seperti halnya yang dilakukan oleh MUI pusat yang bersikap netral dan memberikan data fakta lapangan hasil observasi atau Tabayyun Dari pihak MUI,” kata Ahmad dalam keterangan persnya, Rabu, (9/3).

Baca Juga :  Politik dan Ancaman Intoleransi

Menurut Ahmad, segala bentuk ujaran kebencian terhadap kelompok yang dianggap berbeda harus segera dihentikan, karena akan memunculkan perpecahan di tengah masyarakat.

“Kejadian seperti di Jawa Timur dan Sulawesi Selatan jika terulang di beberapa daerah Khususnya Kabupaten Garut ini akan melahirkan ujar kebencian antar golongan,” ujarnya.

Ahmad berharap, seluruh pihak terutama ormas Islam dapat megedepankan ukhuwah islamiyah, mempertahankan keutuhan negara dan perdamaian negara.

“Justru yang harus diberantas itu jikalau terdapat golongan yang mengancam keutuhan negara dan kedamaian Negara,” tuturnya.

“Kasus ini justru akan berdampak terhadap keutuhan negara dan perdamaian negara, sangat disayangkan jika pihak MUI selaku pihak penengah menyudutkan salah satu golongan dari hasil satu pandangan,” lanjutnya.

Baca Juga :  Tolak Radikalisme dan Intoleransi, Ribuan Warga Garut Datangi DPRD

Ahmad juga berharap, bahwa Kabupaten Garut mampu menengahi isu yang berkembang.

“Akan lebih bagus jika pihak yang bersangkutan di pertemukan dalam satu tempat untuk dialog secara terbuka,” pungkasnya.

Berita Terkait

Ganjar Pranowo: Manfaatkan Teknologi untuk Mendekati Kaum Milenial
Gudang Terbakar di Desa Wanasari Wanaraja
Pasar Cisewu Garut Tuntas Dibangun
Supporter Persigar Tagih Janji Bupati
Dedi Mulyadi Bergabung, Gerindra Tasik Optimis Bisa Dongkrak Elektabilitas Partai
Dedi Mulyadi Jadi Bacaleg Gerindra Usai Mundur Dari Partai Golkar
Upayakan Kesetaraan Pendidikan, Ruang Kampus Gelar Nobar Sokola Rimba
Rekapitulasi DPSHP, Terjadi Peningkatan Data
Berita ini 36 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 26 Mei 2023 - 14:29 WIB

Pengawasan Pemilu oleh Perempuan

Kamis, 25 Mei 2023 - 12:45 WIB

Politisasi Ayat Agama dan Penyebabnya

Selasa, 23 Mei 2023 - 14:16 WIB

Lakpesdam PC NU Garut: Politisasi Agama Sebagai Alat Politik

Jumat, 5 Mei 2023 - 16:35 WIB

Makna Awalan Ci Pada Tempat di Jawa Barat

Jumat, 5 Mei 2023 - 10:49 WIB

Aktivis Pemudi Persis Garut: Mungkin Pernikahan Dini Lebih Banyak Lagi

Kamis, 4 Mei 2023 - 20:31 WIB

Kemuslimahan KAMMI Tasik Prihatin Angka Pernikahan Dini Tinggi

Rabu, 3 Mei 2023 - 11:34 WIB

Duta Pendidikan Jabar : Pendidikan Jembatan Kunci Kesuksesan Bangsa dan Negara

Selasa, 2 Mei 2023 - 15:52 WIB

Pesantren Sebagai Institusi Pendidikan Sebelum Lahirnya Konsep Sekolah

Berita Terbaru

Gaya Hidup

Sering Cemas dan  Panik?, Coba Lakukan Teknik Grounding

Selasa, 30 Mei 2023 - 12:14 WIB

Berita

Gudang Terbakar di Desa Wanasari Wanaraja

Jumat, 26 Mei 2023 - 17:06 WIB