Bandung – Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat (Disdik Jabar) berencana akan memberikan biaya kuota internet untuk menunjang pembelajaran jarak jauh (PJJ) bagi siswa tingkat SMA Negeri se – Jawa Barat.
Biaya kuota internet yang diberikan senilai dengan Rp 150 ribu setiap bulan dari mulai Juli hingga Desember 2020 mendatang.
Kepala Dinas Pendidikan Jabar Dedi Supandi mengatakan, pemberian kartu berisi kuota internet ini akan dikirimkan setiap bulan ke alamat rumah masing-masing siswa. Ia meminta peran serta orang tua siswa untuk mengawasi penggunaan kuota internet tersebut agar tak disalahgunakan.
Ia mengatakan, Pihaknya mengambil langkah ini setelah melakukan survei dan evaluasi kegiatan belajar mengajar (KBM) secara daring dalam beberapa bulan ke belakang pasca COVID-19 merebak. Dari laporan yang didapatkan, banyak anak yang kesulitan membeli kuota internet untuk belajar.
“Dari situ kita buatkan petunjuk teknis kebijakan sekolah daring. Salah satunya dengan membiayai Kuota Internet bagi siswa,” ungkapnya di Gedung Sate Bandung, Kamis (17/7/2020).
Anggaran Kuota Internet tersebut akan dialokasikan dari dana bantuan operasional pendidikan (BOP) yang jumlahnya mencapai Rp770 miliar. Selama ini, dana tersebut digunakan sebagai pengganti uang sumbangan pembinaan pendidikan atau SPP.
Selain itu, sekolah diperkenankan mengalokasikan dana bantuan operasional sekolah (BOS) masing-masing untuk membeli kuota bagi para siswa. Sekolah harus memilih opsi antara penggunaan BOP atau BOS.
“Jadi tidak dobel, bisa pakai anggaran BOS atau BOP,” ungkapnya.
Jatah Kuota Internet tersebut, kata dia, nantinya akan diberikan secara kumulatif dalam bentuk kartu sekali pakai. Kartu kuota tersebut akan dikirim ke rumah masing-masing siswa.
Para orang tua pun diharapkan dapat melakukan pengawasan terhadap penggunaan Kuota Internet tersebut. Dengan begitu, penggunaan kuota benar-benar dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.
“Bagaimanapun pengawasan keluarga lebih efektif. Kita akan terus ingatkan kepada mereka di grup sekolah yang ada orang tua siswanya,” tuturnya.