Gentra- Menginjak usia 20 tahun keatas, seseorang rentan mengalami sering burnout. Perasaan lelah yang berlebih, hilangnya semangat dan motivasi untuk beraktivitas, hingga sulit konsentrasi merupakan beberapa tanda-tanda anda burnout. Penyebabnya karena beban pekerjaan yang berat, aktivitas yang padat, dan sejumlah faktor lain.
Orang-orang yang bekerja pada bidang yang memiliki banyak tekanan, pekerjaan dengan tuntutan untuk melakukan interaksi sosial yang intens, atau dalam situasi lingkungan pekerjaan yang tidak menyenangkan, membuat seseorang mudah mengalami kelelahan secara fisik dan emosional. Ketika seseorang mendapatkan tuntutan dan tekanan secara terus menerus, ditambah dengan kurangnya waktu istirahat, saat itulah seseorang dapat mengalami burnout.
Burnout merupakan kondisi psikologis, seseorang mengalami kelelahan secara fisik dan emosional yang berakibat dari stres yang dialami baik dalam pekerjaan, masalah pribadi, dan hal lainnya.
Umumnya, Penyebab burnout adalah faktor-faktor yang memicu stres kronis, dan tentu hal ini dapat mengganggu dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Maka dari itu, mengetaui penyebab sangatlah penting, agar anda dapat meminimalisir resiko terkena burnout.
Penyebabnya sebagai berikut:
1.Beban Kerja yang Berat
Ketika terikat dalam suatu pekerjaan, tidak jarang seseorang mendapatkan beban kerja yang berat. Pimpinan yang memberikan deadline pekerjaan yang ketat, membuat seseorang harus bekerja dalam waktu yang panjang dari biasanya. Tuntutan kerja seperti ini seringkali membuat seseorang kehilangan waktu istirahatnya. Dengan adanya beban kerja yang tinggi tanpa seimbang dengan istirahat yang cukup dapat memicu terjadinya burnout
2.Konflik di Lingkungan Kerja
Dalam lingkungan pekerjaan, bukan hal yang asing bila terdapat konflik baik dengan rekan kerja atau bahkan dengan pimpinan. Konflik yang dialami, akan membuat seseorang merasa tidak nyaman sehingga memicu stres. Ketidaknyamanan dalam bekerja juga menjadi penyebab seseorang mengalami burnout.
3.Dukungan Sosial yang Kurang
Ketika seseorang mendapatkan beban pekerjaan yang berat hingga mengalami konflik dan menyebabkan stres, hanya dukungan sosial yang dapat membantu mengurangi stres tersebut. Namun apabila seseorang kekurangan atau bahkan tidak mendapatkan dukungan dari lingkungan sosialnya, stres bawaan sebelumnya akan meningkat.
Lalu apa yang harus dilakukan agar terhindar dari burnout? Berikut caranya:
1.Lakukan Manajemen Waktu dengan Baik
Agar terhindar dari burnout, anda harus mengatur waktu bekerja dengan bijak. Manfaatkan waktu dengan efektif untuk mengerjakan tugas pekerjaan yang paling penting. Fokus pada tugas yang penting dan berdampak bagi karir pekerjaan anda, serta hindari menyelesaikan tugas yang kurang bahkan tidak penting. Dengan begitu, pekerjaan akan lebih teratur dan bisa mengurangi resiko stres akibat beban kerja.
2.Istirahat yang Cukup
Istirahat dengan cukup dapat mengurangi resiko terkena burnout. Namun jika anda tidak memiliki waktu untuk sekedar istirahat, maka anda bisa mengambil cuti. Dengan mengambil cuti, anda bisa memaksimalkan waktu tersebut untuk istirahat agar membantu memulihkan kembali energi, sehingga nantinya dapat kembali bekerja dengan baik.
3.Meningkatkan Dukungan Sosial
Seperti pemaparan sebelumnya, dukungan sosial dapat membantu mengurangi stres. Anda dapat meningkatkan dukungan sosial dengan cara menceritakan apa yang sedang anda alami kepada orang yang dapat anda percaya, dan juga dapat memberikan masukan serta dukungan penuh kepada anda.
4.Melakukan Aktivitas Menyenangkan
Untuk terhindar dari stres dan resiko burnout, anda dapat melakukan berbagai aktivitas yang disukai dan tentunya menyenangkan. Salah satu contohnya adalah olahraga. Olahraga terbukti dapat meningkatkan kesehatan fisik dan juga mental, sehingga dapat membantu anda untuk mengurangi stres.