Garut – Seorang pendaki meninggal dunia setelah tersambar petir di Gunung Cikuray, Kabupaten Garut. Peristiwa nahas itu menimpa korban yang berasal dari Kecamatan Malingping, Lebak Banten itu terjadi pada Sabtu sore, 24 Februari 2024. Saat itu Ia sedang melakukan pendakian bersama rekan yang berjumlah lima orang.
Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Garut, Ganjar Sugilar menerangkan, kondisi waktu itu tengah berkabut, hujan lebat disertai petir saat rombongan pendaki melintas di sekitar ketinggian 1.800-2.000 meter di atas permukaan laut (mdpl). Para pendaki dilaporkan menempuh Gunung Cikuray melalui jalur Pamancar Kecamatan Cilawu.
“Telah diterima informasi salah satu pendaki Gunung Cikuray jalur via Pamancar Kecamatan Cilawu tersambar petir, pukul 15.00 WIB. Diketahui survivor berasal dari Lebak Banten berjumlah 6 orang, 1 orang dinyatakan meninggal dunia,” kata Ganjar Sugilar Minggu, 25 Februari 2024.
Sebelumnya Ganjar sempat terlibat dalam upaya evakuasi bersama anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Babinsa, dan masyarakat setempat.
“Kami melakukan evakuasi penjemputan di Pamancar tiba pukul 20.00 WIB,” katanya.
Setelah proses evakuasi berhasil dilakukan, korban pun langsung dilarikan ke rumah sakit. Sedangkan, para pendaki lainnya dievakuasi ke pos di Cikuray untuk beristrihat.
“Korban meninggal dunia langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerag (RSUD) dr. Slamet Garut menggunakan mobil ambulans BPBD. Sementara rekan yang lainnya di istirahatkan di basecamp Cikuray,” imbuh Ganjar.
Ganjar menyatakan, para pendaki yang merupakan rekan korban masih mengalami syok.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut menyampaikan, Februari 2024 merupakan puncak musim hujan tahun ini yang dinilai berbahaya bagi masyarakat maupun wisatawan yang melakukan pendakian ke gunung. Imbauan ini mempertimbangkan resiko tersambar petir dan potensi bahaya alam lainnya saat musim hujan.
“Berdasarkan prediksi BMKG bahwa bulan Februari adalah puncaknya musim hujan, agar menunda dulu pendakian mengingat cuaca ekstrem ini sangat membahayakan bagi para pendaki,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Garut Daris Hilman dikutip dari Antara, Minggu (25/2/2024).
Ia menjelaskan dalam rentang hari ke belakang hujan turun dengan intensitas tinggi dan merata di wilayah Kabupaten Garut. Sehingga menyebabkan beberapa kejadian bencana alam seperti banjir dan longsor.
Selain itu, kata Hilman, saat musim hujan seringkali terjadi petir yang bisa membahayakan masyarakat apabila berada di ruang terbuka. Apalagi di gunung dengan ketinggian lebih dari 2.000 mdpl.
“Suhu dingin dan suhu panas yang bisa memantik menjadikan banyaknya petir,” katanya.