Seni Lais yang Hampir Punah

- Penulis

Senin, 1 April 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gentrapriangan- Seni Lais merupakan kesenian tradisional yang diiringi oleh tabuhan reog dan seni pencak silat. Pemain seni Lais melakukan aksi akrobatik dalam seutas tali yang dibentangkan dan dikaitkan diantara buah bambu sekitar 10 meter sampai 13 meter.

Selain tingkahnya yang nyentrik, Pemain Lais juga selalu sukses membuat hati penonton berdebar-debar. Tanpa pengaman, Pemain Lais kadang membuat gerakan seperti akan terjatuh, namun dengan sigap kembali berayun pada tali.

Nama Lais sendiri diambil dari seorang yang ahli memanjat pohon kelapa yang bernama ‘Laisan’ yang sehari-hari dipanggil Pak. Lais, sehingga untuk mengenang jasanya yang ringan tangan mengambil kelapa warga, Maka di buatlah suatu pertunjukan identik seperti Pak. Lais dengan mengadopsi akrobatik Seni Kucingan yang masih merupakan bagian dari Reyog Ponorogo.

Kini seni akrobatik tersebut belum ada pementasan yang rutin, malah bisa dikatakan sudah mulai langka.

Baca Juga :  Mengenal Sejarah dan 7 Keunikan Kampung Adat Pulo

Sesepuh Paguyuban Sundawani Tasikmalaya Bettes Trimawar mengungkapkan; Lais adalah jenis kesenian tradisional (buhun) yang masih tersisa dari sekian jenis kesenian Sunda yang hampir punah.

Mamah Bettes sapaan akrabnya, menambahkan, supaya tidak punah dibutuhkan regenerasi pemain dan ini yang paling sulit dilakukan karena tidak mudah untuk menekuni kesenian Lais ini.

Baca Juga :  Cara Milenial Lestarikan Seni Adu Domba Garut

Kendati seperti itu dibeberapa tempat di Tasikmalaya Lais masih bisa kita temukan salah satunya di Kampung Cipurut, Tanjungjaya, Kabupaten Tasikmalaya pimpinan Ustadz Obing.

Sundawani berusaha membantu Kesenian Lais dengan cara mengikut sertakan Lais dalam acara Pagelaran Seni Budaya. Agar Lais bisa lebih dikenal oleh masyarakat, terutama anak-anak muda. Dengan itu diharapkan anak-anak muda kedepannya bisa menyukai kesenian tradisional Sunda.

Berita Terkait

Seni Nyarere, kerajinan Kreatif dari Lidi Kelapa Khas Ciamis
Genjring Ronyok, Tradisi Buhun yang Masih Bertahan
Tari Sulintang, Tarian Khas dengan Iringan Bambu
Tari Topeng Ciawi, Seni Tari yang Perlu Dilestarikan
Seni Sunda Lais, Budaya Khas Garut yang Menantang
Ngabreg, Tradisi Tangkap Ikan di Garut saat Akhir Tahun
Warisan Budaya Takbenda Jawa Barat, Ada Upacara Hajat Arwah
4 Permainan Tradisional Khas Jawa Barat, Apakah Kalian Pernah Mencobanya?
Berita ini 141 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 30 Januari 2024 - 16:24 WIB

Seni Nyarere, kerajinan Kreatif dari Lidi Kelapa Khas Ciamis

Jumat, 26 Januari 2024 - 20:41 WIB

Genjring Ronyok, Tradisi Buhun yang Masih Bertahan

Sabtu, 20 Januari 2024 - 13:18 WIB

Tari Sulintang, Tarian Khas dengan Iringan Bambu

Jumat, 19 Januari 2024 - 16:21 WIB

Tari Topeng Ciawi, Seni Tari yang Perlu Dilestarikan

Sabtu, 13 Januari 2024 - 12:47 WIB

Seni Sunda Lais, Budaya Khas Garut yang Menantang

Berita Terbaru

Tugu Tugu di Kota Tasikmalaya (Foto: Istimewa)

Cek Fakta

Menelusuri Jejak Sejarah Lewat Tugu Ikonik Tasikmalaya

Minggu, 7 Jul 2024 - 10:17 WIB