Gentrapriangan – Raden Ayu (RA) Lasminingrat atau yang populer sebagai Lasminingrat ini lahir pada 29 Maret 1854 di Garut dan tutup usia pada 1948 di usia ke 94 tahun.
Lasminingrat terkenal sebagai tokoh yang memiliki pengaruh besar untuk kesetaraan gender.
Ia adalah putri pertama dari pasangan Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Yang mana, ayahnya adalah seorang sastrawan serta penghulu di wilayah Garut.
Sejarah RA Lasminingrat lahir di masa ketika pendidikan bukanlah sebuah hal yang menjadi hak asasi, apalagi untuk anak-anak perempuan.
Namun, atas inisiatif ayahnya ia bisa menempuh pendidikan di Kontrolir Levisan atau Levyson Norman yang merupakan pejabat Belanda sekaligus kenalan dari ayahnya.
Dari Levyson Norman ini ia bisa baca tulis, termasuk juga dengan bahasa Belanda. Ia sudah tergolong mahir di masa tersebut untuk fasih dalam berbahasa Belanda, apalagi untuk usia anak-anak.
Bahkan, Lasminingrat juga menjadi perempuan keturunan Sunda pertama di Garut yang menguasai bahasa Belanda.
Semasa pembelajarannya tersebut, ia banyak bersentuhan dengan hal-hal yang berbau kebudayaan barat. Mulai dari buku-buku ilmu pengetahuan barat, novel fiksi, hingga pemikiran-pemikiran dari cendekiawan barat.
Selain itu, ia juga punya minat dengan dunia pendidikan yang menurutnya adalah kunci untuk memajukan masyarakat.
Di tahun 1879, ia mulai menulis berbagai buku berbahasa Sunda dari berbagai bidang, mulai dari ilmu alam, sosiologi, psikologi, agama, hingga moral. Semuanya ia manfaatkan untuk mendidik anak-anak di daerahnya.
Dengan buku berbahasa Sunda, tentunya ilmu-ilmu tersebut akan lebih bisa diterima secara luas. Salah satu karyanya yang dikenal banyak orang saat itu adalah Warnasari dan Carita Erman.
Pada 1903, ia turut membantu Dewi Sartika untuk membuka Sakola Istri yang berada di Kabupaten Bandung. Langkah besar selanjutnya yang ia lakukan untuk memajukan pendidikan adalah mendirikan Sakola Kautamaan Istri yang bertempat di Pendopo Garut pada tahun 1907, yang sekarang berubah menjadi SMA Negeri 11 Garut.
Itulah sekilas sejarah RA Lasminingrat mendirikan pusat pembelajaran.