Kolak adalah salah satu makanan atau minuman tradisional Indonesia yang terbuat dari campuran buah-buahan, santan, dan gula merah. Kehadiran bulan Ramadhan tanpa kolak rasanya ada yang kurang. Namun, apakah warga gentra tau sejarah kolak dan asal usulnya? Berikut akan kami kupas sekilas.
Sejarah asal-usul kolak sejauh ini belum ada yang mencatat secara pasti. Namun, ada yang memperkerikan berasal dari tradisi masakan Melayu atau Jawa.
Ada beberapa teori mengenai sejarah kolak. Pertama, teori yang mengatakan bahwa kolak berasal dari tradisi makanan Melayu. Kolak konon berasal dari kata “kolok” yang artinya “menghimpun” atau “mengumpulkan”. Hal ini berkaitan dengan cara pembuatan kolak yang melibatkan beberapa jenis buah-buahan yang terhimpun dalam olahan tersebut.
Tradisi pembuatan kolak biasa berhubungan dengan perayaan hari besar dalam agama Islam. Seperti Hari Raya Idul Fitri, yang menjadi bagian dari warisan budaya Melayu.
Teori kedua mengatakan bahwa kolak berasal dari tradisi masakan Jawa. Konon, nama kolak berasal dari bahasa Jawa “kolek”, yang artinya “coklat”. Asal-usul kata kolek ini konon katanya berasal dari pengaruh budaya Belanda di Indonesia. Coklat awalnya sebagai bahan utama dalam pembuatan kolak, namun kemudian berubah menjadi buah-buahan dan gula merah.
Meskipun sejarah asal-usul kolak belum bisa terkuak dengan pasti, namun kolak menjadi bagian dari kekayaan kuliner Indonesia dan terus eksis sebagai tradisi makanan atau minuman yang tersaji dalam berbagai kesempatan, seperti acara adat, perayaan hari besar, atau sekadar hidangan sehari-hari.