Sejarah Kolak, Panganan Wajib Ramadhan

- Penulis

Jumat, 24 Maret 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Photo Kolak Pisang-Suara.com/Shutterstock

i

Photo Kolak Pisang-Suara.com/Shutterstock

Kolak adalah salah satu makanan atau minuman tradisional Indonesia yang terbuat dari campuran buah-buahan, santan, dan gula merah. Kehadiran bulan Ramadhan tanpa kolak rasanya ada yang kurang. Namun, apakah warga gentra tau sejarah kolak dan asal usulnya? Berikut akan kami kupas sekilas.

Sejarah asal-usul kolak sejauh ini belum ada yang mencatat secara pasti. Namun, ada yang memperkerikan berasal dari tradisi masakan Melayu atau Jawa.

Ada beberapa teori mengenai sejarah kolak. Pertama, teori yang mengatakan bahwa kolak berasal dari tradisi makanan Melayu. Kolak konon berasal dari kata “kolok” yang artinya “menghimpun” atau “mengumpulkan”. Hal ini berkaitan dengan cara pembuatan kolak yang melibatkan beberapa jenis buah-buahan yang terhimpun dalam olahan tersebut.

Tradisi pembuatan kolak biasa berhubungan dengan perayaan hari besar dalam agama Islam. Seperti Hari Raya Idul Fitri, yang menjadi bagian dari warisan budaya Melayu.

Baca Juga :  Makanan Sahur Ini Harus Dihindari Agar Tidak Seret di Siang Hari

Teori kedua mengatakan bahwa kolak berasal dari tradisi masakan Jawa. Konon, nama kolak berasal dari bahasa Jawa “kolek”, yang artinya “coklat”. Asal-usul kata kolek ini konon katanya berasal dari pengaruh budaya Belanda di Indonesia. Coklat awalnya sebagai bahan utama dalam pembuatan kolak, namun kemudian berubah menjadi  buah-buahan dan gula merah.

Baca Juga :  Langsung Merokok Saat Buka Puasa Menyebabkan Kematian

Meskipun sejarah asal-usul kolak belum bisa terkuak dengan pasti, namun kolak menjadi bagian dari kekayaan kuliner Indonesia dan terus eksis sebagai tradisi makanan atau minuman yang tersaji dalam berbagai kesempatan, seperti acara adat, perayaan hari besar, atau sekadar hidangan sehari-hari.

Berita Terkait

Seni Nyarere, kerajinan Kreatif dari Lidi Kelapa Khas Ciamis
Genjring Ronyok, Tradisi Buhun yang Masih Bertahan
Tari Sulintang, Tarian Khas dengan Iringan Bambu
Tari Topeng Ciawi, Seni Tari yang Perlu Dilestarikan
Seni Sunda Lais, Budaya Khas Garut yang Menantang
Ngabreg, Tradisi Tangkap Ikan di Garut saat Akhir Tahun
Warisan Budaya Takbenda Jawa Barat, Ada Upacara Hajat Arwah
4 Permainan Tradisional Khas Jawa Barat, Apakah Kalian Pernah Mencobanya?
Berita ini 50 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 30 Januari 2024 - 16:24 WIB

Seni Nyarere, kerajinan Kreatif dari Lidi Kelapa Khas Ciamis

Jumat, 26 Januari 2024 - 20:41 WIB

Genjring Ronyok, Tradisi Buhun yang Masih Bertahan

Sabtu, 20 Januari 2024 - 13:18 WIB

Tari Sulintang, Tarian Khas dengan Iringan Bambu

Jumat, 19 Januari 2024 - 16:21 WIB

Tari Topeng Ciawi, Seni Tari yang Perlu Dilestarikan

Sabtu, 13 Januari 2024 - 12:47 WIB

Seni Sunda Lais, Budaya Khas Garut yang Menantang

Minggu, 31 Desember 2023 - 19:54 WIB

Ngabreg, Tradisi Tangkap Ikan di Garut saat Akhir Tahun

Senin, 19 Juni 2023 - 13:01 WIB

Warisan Budaya Takbenda Jawa Barat, Ada Upacara Hajat Arwah

Minggu, 28 Mei 2023 - 17:49 WIB

4 Permainan Tradisional Khas Jawa Barat, Apakah Kalian Pernah Mencobanya?

Berita Terbaru

Tugu Tugu di Kota Tasikmalaya (Foto: Istimewa)

Cek Fakta

Menelusuri Jejak Sejarah Lewat Tugu Ikonik Tasikmalaya

Minggu, 7 Jul 2024 - 10:17 WIB