Gentrapriangan.com – Setiap orang mempunyai kepribadian yang unik dan berbeda. Salah satu cara untuk mengetahui kepribadian seseorang dengan mengikuti tes MBTI. MBTI adalah kependekan dari The Myers-Briggs Type Indicator.
MBTI merupakan alat tes psikologi yang dapat menginformasikan kepribadian secara lengkap. Tes kepribadian MBTI akhir-akhir ini menjadi viral di media sosial. Netizen ramai ramai memamerkan hasil tes kepribadiannya di akun medsos masing-masing.
MBTI saat ini menjadi alat tes kepribadian yang paling banyak digunakan di dunia. Namun, apakah tes MBTI dapat dijadikan sebagai acuan untuk mengukur kepribadian seseorang secara akurat?
Melansir vox.com, tes MBTI telah digunakan sebanyak 2 juta orang setiap tahunnya. Alasan seseorang mengikuti tes kepribadian ini bermacam-macam. Mulai dari alasan yang serius seperti syarat rekrutmen pekerjaan atau hanya sekadar penasaran.
MBTI pun digunakan oleh beberapa instansi seperti perusahaan, perguruan tinggi, bahkan lembaga pemerintah.
Namun, seorang psikolog asal Universitas Pennyslvania Adam Grant, mengatakan bahwa tes MBTI tidak memiliki kekuatan prediktif yang bisa menggambarkan kepribadian seseorang pada suatu kondisi.
“Karakteristik yang diukur dengan tes hampir tidak memiliki kekuatan prediktif tentang seberapa bahagia Anda dalam suatu situasi, bagaimana kinerja Anda di pekerjaan Anda, atau seberapa bahagia Anda dalam pernikahan Anda,” ujarnya seperti dalam artikel vox.com
Dikutip akun Instagram @wavevoxo, pada hakikatnya MBTI tidak benar-benar menggambarkan kepribadian seseorang.
Presiden Myers-Briggs bahkan menyatakan tes MBTI tidak memiliki validasi, apalagi bila digunakan untuk dalam rekrutmen suatu karyawan di perusahaan.
Lalu, apa yang mendorong seseorang untuk percaya terhadap penilaian MBTI? Hal ini berkaitan dengan Barnum Effect.
Barnum Effect adalah fenomena psikologis dimana seseorang mempercayai deskripsi tentang diri mereka akurat dan seolah-olah dibuat khusus untuk mereka, namun kenyataannya deskripsi tersebut bersifat umum.
Begitulah dengan tes MBTI yang memberi hasil tipe kepribadian manusia dengan iming-iming sifat positif dan hal-hal yang memuji. Inilah yang menyebabkan seseorang mengira mereka sudah melakukan tes psikologi dengan baik, namun nayatanya tidak.
Meski begitu, MBTI juga memiliki satu kegunaan: sebagai hiburan. Pada dasarnya orang-orang yang menggunakan MBTI mempunyai dalam memahami kepribadian baik diri sendiri maupun orang lain. Tes MBTI dapat menjadi awal dari eksplorasi diri seseorang.
