Sambut Mahasiswa Baru Dengan Organisasi yang Memiliki Nilai Kebangsaan dan Keagamaan

- Penulis

Senin, 22 Juli 2019 - 06:33 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mahasiswa merupakan nama dari dua kata, maha dan siswa, maha berarti yg paling segalanya, siswa artinya orang yg sedang duduk di bangku sekolah formal. Mahasiswa menjadi bagian penting dalam pembangunan bangsa Indonesia, dalam sejarahnya, kita tau mahasiswa pernah beberapakali mencetak sejarah dalam romantisme gerakan politik, seperti pelengseran Soekarno dan Soeharto.

Dalam beberapa waktu yg akan datang, mantan-mantan siswa sekolah menengah berbondong-bondong memasuki ruang-ruang kelas baru dan mendapatkan predikat sebagai mahasiswa. Dalam dunia kampus, organisasi kemahasiswa memberikan perhatian khusus bagi mahasiswa baru untuk menentukan sikapnya memilih organisasi baik yang memiliki sejarah, nilai dasar yg jelas serta edukasi kebangsaan.

Disisi lain, peran kaderisasi ekstra organisasi seakan terkikis karena pengaruh pejabat kampus maupun pemerintahan yangg merasa terusik dengan sikap kritis mahasiswa ekstra. Sehingga akibatnya, muncul lah paham paham kelompok mahasiswa yg menaruh benih radikalisme dikampus

Baca Juga :  Deklarasi Sekolah Damai Untuk Toleransi

Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN)  Syarif Hidayatullah Jakarta, Azyumardi Azra, menyarankan agar organisasi ekstra kampus diizinkan kembali masuk ke kampus. Pasalnya saat ini lingkungan kampus terlalu didominasi apa yang disebutnya sebagai ‘organisasi Islam kanan’ yang cenderung menolak paham Pancasila.

Dalam penjelasan guru besar diatas, posisi organisasi ekstra seyogyanya penuh dengan ajaran keagamaan yang jelas dan kebangsaan yg terus diasah seperti HMI, PMII, GMKI, IMM, KAMMI, PMKRI, KMHDI. menurunnya jumlah kader-kader ektra organisasi dikampus, tak lepas dari peran pejabat kampus karena alasan politis sehingga sering kali dijadikan alasan tidak diberikannya ruang bagi mahasiswa ekstra.

Menurut guru besar Azyumardi, jika organisasi ekstrakampus diizinkan kembali masuk, mereka dapat menjadi kontra-gerakan dan kontrawacana bagi organisasi atau kelompok kanan sehingga radikalisme di lingkungan kampus tidak merajalela.

Baca Juga :  Dasa Sila Bandung, HAM, dan Toleransi di Indonesia

Sehingga paham-paham radikalisme dalam kampus ter counter melalui diberikannya keleluasaan ektra organisasi dalam kaderisasi dikampus kampus dan menjadi edukatif terhadap mahasiswa baru yg ingin menjajaki dunia barunya.

Jangan sampai, mahasiswa baru yang telah memiliki budaya gotong royong, budaya kampung halaman yang mencintai toleransi hancur lebur setelah bergabung atau terdoktrin oleh paham-paham yang ingin mengganti sistem kenegaraan, memang sampai kapanpun saya yakin Indonesia akan tetap menjadikan pancasila sebagai dasar negara, namun peran edukasi mahasiswa yang menilai bangsa ini tak sesuai dengan ajaran agamalah yang akan menjadikan mereka susah sendiri dalam berkarir dikehidupannya.

M hafiz Azami
(Koordinator Gusdurian Bogor)

Berita Terkait

Pemilu dan Kesejahteraan Rakyat: Keterkaitan yang Tidak Boleh Dipisahkan
Keberhasilan Pemilihan Umum dan Peranan Strategis Desa sebagai Mitra Penggerak
Yayan Sopyani: Kasih Sayang Bagian dari Hak Anak
Pesan Kurban, Solidaritas Sosial dan Berbagi Kepemilikan
Liliwetan, Cara Nikmat Memaknai Kebhinnekaan dan Kebersamaan
Harapan pada Jargon Badan Pengawas Pemilu
Pengawasan Pemilu oleh Perempuan
Politisasi Ayat Agama dan Penyebabnya
Berita ini 8 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 25 November 2023 - 15:23 WIB

Rumah Makan Pejuang Program Inisiatif Bantu Sesama

Sabtu, 24 Desember 2022 - 13:45 WIB

Banser Garut Kerahkan Anggota Amankan Gereja pada Perayaan Natal

Minggu, 13 November 2022 - 10:41 WIB

Wabup Helmi Budiman Terpilih Kembali Menjadi Ketua PMI Garut

Rabu, 21 September 2022 - 20:16 WIB

Wujudkan Tasik Betah, Pepeling Dibentuk

Rabu, 21 September 2022 - 17:23 WIB

Puluhan Komunitas Gaungkan Tasik Bebas Runtah Dalam Aksi World Cleanup Day

Selasa, 20 September 2022 - 11:59 WIB

World Cleanup Day, Wagub Jabar Ajak Warga Sukseskan Gerakan Tasik Bebas Runtah

Senin, 19 September 2022 - 22:23 WIB

Artis Didi Riyadi Dukung Gerakan Tasik Bebas Runtah

Senin, 12 September 2022 - 10:49 WIB

Pengobatan Gratis Homeopati Digelar di Tasikmalaya

Berita Terbaru

Dua tersangka pelaku kejahatan asusila pada anak di bawah umur saat jumpa pers di Polres Garut, Selasa (05/12/2023).

Garut

Penanganan Kejahatan Asusila Pada Anak di Bawah Umur

Rabu, 6 Des 2023 - 21:43 WIB