Di awal tahun 2020 ini publik Indonesia dihebohkan dengan kehadiran banyak kerajaan-kerajaan fiktif di berbagai daerah. Diawali dengan kehadiran kerajaan Agung Sejagat di Purworejo, lalu kehadiran Kekaisaran Matahari Sunda Empire Earth Empire di Bandung, Kesultanan Selacau di Tasikmalaya dan yang terbaru ada Kerajaan King of The King yang baru saja di ringkus oleh kepolisian.
Menanggapi hal ini mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) sekaligus Politisi Partai Demokrat, Roy Suryo berpendapat bisa saja ada indikasi pengalihan isu dari berbagai kasus kerajaan fiktif yang menghebohkan Indonesia di awal tahun 2020 ini karena kasus nya terjadi di bulan yang sama dan dalam waktu yang berdekatan.
Dilansir dari Podcast Channel Youtube Deddy Corbuzier yang di Upload pada Selasa (28/01/2020) Politisi Partai Demokrat sekaligus pelapor pada salah satu kerajaan fiktif tersebut berpendapat
“Untuk pengalihan isu tidak bisa langsung ke sana, tapi kan sebenarnya ada kasus besar seperti Jiwasraya, Asabri, dan yang heboh nya lagi ada orang KPU tertangkap yang rentetannya ke Partai besar (Penguasa). Nah inikan bisa besar sekali kasusnya seperti kasus Century karena menyangkut dana yang 6 kali lebih besar dari kasus itu (Bank Century),” ujarnya.
“Ternyata tiba-tiba muncul banyak kasus (Keraton/Kerajaan fiktif) sehingga wajar saja kita akan kepikiran ke situ (Pengalihan Isu),” tambahnya.
Roy Suryo juga berpendapat kita sebagai masyarakat jangan berpikir jelek terlebih dahulu.
“Tapi kita diajarkan untuk tidak suudzon atau menduga jelek. Maka dari itu cara kita membantu Pemerintah dengan kita cepat untuk menyelesaikan kasus ini (melaporkan),” lanjutnya.
Roy Suryo disini sebagai narasumber sekaligus pelapor ke salah satu Kerajaan fiktif yang ada, Sunda Empire. Roy Suryo melaporkan Sunda Empire dengan laporan pencemaran nama baik terhadap salah satu Keraton Resmi, Pakualaman. Dan juga pengubahan informasi secara sembarangan atau tidak sah mengenai informasi tentang PBB dan lembaga terkait di Wikipedia.