Gentrapriangan.com – Pemerintah Provinsi Jawa Barat mencatat sebanyak 5.523 pasangan telah melangsungkan pernikahan dini pada tahun 2022, ribuan anak tersebut bisa menikah setelah permohonan dispensasi menikahnya diterima Pengadilan Agama (PA).
Iin Indasari Kepala Bidang Peningkatan Kualitas Keluarga pada Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jabar telah merinci permohonan dispensasi menikah hingga desember 2022 tercatat mencapai 5.777 permohonan tetapi yang dikabulkan oleh pengadilan hanya 5.523.
“Angka perkawinan anak di Jabar ini memang masih terhitung tinggi, walaupun dari tahun ke tahun kita lihat telah mengalami penurunan,” Kata Iin Kamis, (19/01/2023).
Iin menyatakan rincian pernikahan dini paling tinggi terjadi di Kabupaten Garut sebanyak 570 , diikuti Kabupaten Indramayu 564, 541 di Kabupaten Ciamis, kemudian 480 di Cirebon dan sisanya dibawah 400.
“ini data per PA jadi saya berbicara sesuai dengan dispensasi yang dikabulkan, tidak berbicara jumlah orang. Ini istilahnya absolut bukan proporsi bukan juga pertandingan. karena bisa saja jumlah orangnya lebih banyak,” ujarnya.
Menurut Iin faktor terbesar terjadinya pernikahan dini didominasi oleh kasus kehamilan yang tidak diinginkan. Bahkan berdasarkan catatan PA, anak yang menikah mayoritas terjadi karena calon mempelai perempuannya sudah hamil duluan.
“Sehingga tantangan yang berkaitan dengan itu yaitu seperti globalisasi. Jadi kemudahan mengakses informasi itu tidak hanya membawa dampak positif, tapi juga membawa dampak negatif seperti lebih mudahnya anak-anak mengakses konten-konten dewasa,” tambahnya.
Meski sudah ada berbagai upaya yang dilakukan DP3AKB, Iin tetap menghimbau orang tua melakukan ekstra pengawasan dan pendampingan terhadap anak-anaknya. Ia berharap para orang tua bisa lebih peka lagi terhadap kondisi anak sehingga kasus pernikahan dini tidak terjadi lagi.
“Jadi anak-anak itu tidak cukup diberikan kebutuhan yang sifatnya materiil tapi harus ada kedekatan secara hati. Sehingga nanti akan lebih terjaga terkait dengan pergaulannya,” pungkasnya.