Garut – Ribuan aksi massa yang tergabung ke dalam Cipayung Plus beserta Organisasi Kemasyarakatan dan Pemuda (OKP) menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Gedung DPRD Kabupaten Garut Jalan Patriot, Rabu (7/9/2022).
Sebelumnya massa aksi berkumpul di Simpang Lima dan berjalan kaki serta membawa spanduk berisi penolakan BBM menuju depan Gedung Bupati Kabupaten Garut,dan berakhir di depan gedung DPRD kabupaten Garut.
Koordinator lapangan (Korlap) Pramudita Nugraha menyebutkan terdapat sekitar satu ribu massa aksi yang turun hari ini.
” kurang lebih kita terkumpul ada seribu massa aksi,” ucap Pram saat diwawancarai seusai aksi berakhir di depan Gedung DPRD Garut, Rabu (7/09/2022).
Dalam aksi kali ini, pemerintah menyetujui lima point yang menjadi tuntutan para peserta aksi poin tersebut diantaranya:
1. Mendesak Pemerintah Kabupaten Garut untuk sama-sama menolak kenaikan harga BBM
2. Mendesak Presiden dan Wakil Presiden beserta jajarannya menurunkan harga BBM
3. Berantas dan tangkap mafia BBM
4. Menuntut Pemerintah Daerah untuk mendesak Pemerintah Pusat untuk menurunkan harga BBM
5. Mendorong DPRD Kabupaten Garut untuk mendesak DPR RI/MPR RI untuk memakzulkan Presiden dan Wakil Presiden dan mengevaluasi kabinet.
“Pada intinya kita sudah menyampaikan poin 5 tuntutan yang sudah tersebar juga di media, pada akhirnya pihak DPRD dan bapak bupati kabupaten Garut menyepakati, mengeluarkan pernyataan sikap menolak kenaikan BBM di kabupaten Garut,”ucap Pram.
Tidak berhenti di sini saja, jika tuntutan massa tidak juga kunjung terealisasi, Pramudita Nugraha menyebutkan aksi demonstrasi ini akan akan terus berlanjut.
“Untuk wilayah sekarang validasi terkait tuntutan, kita ada kesepakatan bahwa nanti ada aksi kembali, untuk anak-anak BEM kita berangkat ke Jawa barat, untuk anak-anak wilayah Cipayung beserta elemen masyarakat kita gelar aksi lagi di kabupaten Garut,” tegas Pram.