Garut – Kepala Dinas Perhubungan Jabar, Hery Antasari mengatakan, proyek reaktivasi jalur kereta api (KA) Cibatu-Garut telah memasuki tahap konstruksi dan akan selesai akhir tahun ini.
“PT KAI sedang gerak cepat. Termasuk stasiunnya juga harus digarap sedemikian rupa sehingga menyamankan warga sekaligus bisa menikmati wisata Garut. Minimal sampai Wanaraja,” ujarnya usai melakukan inspeksi jalur kereta api wilayah Garut, Selasa (16/07/2019).
Melalui reaktivasi ini, kata Hery, produk-produk ekonomi Garut akan semakin berkembang. Sebab usai matinya jalur kereta api Cibatu-Garut, para pelaku UMKM di wilayah Garut hanya bisa mengandalkan jalur darat (mobil) untuk berbisnis.
“Dan ketika momen Lebaran, tentu sebagian besar warga Garut yang berada di Jakarta atau Bandung akan beralih ke kereta api,” tandas Hery.
Sementara ditemui terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Totong mengatakan, memastikan tidak ada bangunan sekolah, baik SD maupun SMP yang dibongkar akibat reakivasi jalur kereta api (KA) Cibatu-Stasiun Garut.
“Saya pastikan tidak ada sekolah yang dibongkar karena tidak ada yang dibangun diatas lahan milik PT KAI,” ujarnya, Selasa (16/07/2019).
Menurut Totong, Kalaupun ada yang dibongkar, tentunya hal itu akan diketahui sejak jauh-jauh hari. Selain itu, pihak PT KAI pun akan mengirimkan pemberitahuan.
“Tapi sampai saat ini memang tidak ada, sehingga saya pastikan aman lah.” katanya.