Cianjur – Berawal dari adanya laporan dari Polisi Sektor (Polsek) Cilaku terkait dugaan pelajar yang akan berangkat ke Jakarta -dengan menumpang truk- untuk demo, Polisi Resor (Polres) Cianjur menangkap anak-anak Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang sedang berkumpul di Jebrod.
Para pelajar yang terjaring tersebut dibawa ke Mapolsek Cilaku terlebih dahulu, sebelum kemudian digelandang ke Mapolres Cianjur pada Kamis, 26 September 2019.
Dengan terduduk di atas aspal mereka mengisi formulir yang dibagikan oleh Polisi, sebagian kecil yang lain terduduk di ubin Mapolres. Mereka kemudian diberi arahan oleh Kapolres Cianjur untuk menangguhkan keinginannya pergi ke Jakarta.
“Kebetulan saya Kapolres yang baru di sini. Kalau kalian ada apa-apa, sampaikan ke saya,” ucap AKBP Juang Andi Priyanto, S.IK, SH, M.Hum.
Kapolres yang baru bertugas dua hari di Cianjur tersebut menyarankan agar para pelajar tidak perlu ke Jakarta untuk menyampaikan aspirasinya.
“Bisa saja di sini, sampaikan, tidak masalah,” imbuhnya.
Para pelajar yang ditangkap terdiri dari 120 orang siswa dan 1 orang siswi. Mereka berasal dari tiga SMK yang ada di Cianjur. Polisi tidak menemukan senjata tajam dari anak-anak tersebut. Menurut Kepolisian Cianjur, mereka akan bergabung demo di Jakarta atas ajakan teman-temannya lewat Facebook dan Sms yang beredar. Terkait dengan ditemukannya dua orang yang memakai seragam namun ternyata bukan anak sekolah, pihak kepolisian menyatakan sedang mendalaminya.
Setelah mendapat arahan dari Kapolres Cianjur, AKBP Juang Andi Priyanto, S.IK, SH, M.Hum para pelajar diberi nasi bungkus yang dibagikan oleh anggota kepolisian yang dibantu para Polisi Wanita (Polwan).
“Kita menghubungi pihak guru, Dikbud, dan orang tuanya supaya mengetahui dan menjemput mereka di Polres,” ungkap Kapolres Cianjur.