Garut – Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang signifikan terhadap perekonomian masyarakat. Seperti halnya yang dirasakan oleh sejumlah tukang becak di Kabupaten Garut, Jawa Barat yang nasibnya kian tak menentu.
Setelah digerus kemajuan teknologi oleh adanya transportasi online, kini pandemi Covid-19 menambah penderitaan mereka.
Zainal Abidin (55) salah seorang tukang becak mengaku, dirinya merasa kebingungan dan hanya bisa berdoa serta berserah diri dengan kondisi saat ini.
Penghasilan sehari-harinya kian menurun terhitung sejak awal pandemi Covid-19 dan adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di wilayahnya. sehingga tidak jarang membuat ia harus pulang tanpa membawa uang, sedangakan kebutuhan sehari-hari dan dapur harus tetap mengepul.
“Sejak adanya Virus Corona penghasilan menjadi menurun. Apalagi sekarang dengan adanya PPKM, dari tanggal 2 sampai 11 tidak ada pemasukan sama sekali, biasanya suka ada walaupun sedikit, kadang sekarang pulang ke rumah tidak bawa uang sama sekali, padahal istri di rumah minta uang untuk kebutuhan dapur,” ungkapnya kepada Gentra Priangan, Senin siang, (12/07/2021).
Pria paruh baya itu mengaku, sudah puluhan tahun mengayuh becak, tetapi, baru kali ini ia dan tukang becak lainnya merasakan dampak perekonomian sangat berat. Karena selain faktor penumpang beralih mode transportasi akses jalan yang ditutup membuatnya tidak mendapatkan penumpang sama sekali.
“Beginilah keadaanya, saya tidak mengada-ada sejak pagi sampai sekarang jam dua siang, saya berdua dengan teman di sini belum mendapatkan penumpang sama sekali, karena akses jalanya ditutup,” keluh Zainal sambil menghela napas dengan raut wajah berkaca-kaca.
Di tengah masih banyaknnya pro dan kontra mengenai kebijakan PPKM. Zainal mengaku, dirinya belum menerima bantuan dan berharap kepada pemerintah agar dapat menjamin kebutuhan masyarakat seperti kebutuhan pokok untuk makan sehari-hari selama peraturannya masih berlaku.
“Seandainya kalau pemerintah menyuruh diam di rumah dan bisa menjamin kebutuhan sehari-hari untuk makan ya saya mau, sekarang mau diam di rumah bagaimana, tentu ga bisa karena anak dan istri saya setiap hari butuh makan,” harap bapak tiga anak kepada pemerintah.