Tasikmalaya – Terkait demonstrasi tuntut pembebasan Rizieq Shihab yang dilakukan oleh sejumlah aksi masa mengatasnamakan Gerakan Laskar Santri Salafy Tasikmalaya (GELAS) di depan Kantor Kejaksaan Negeri Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Senin, (12/07/2021) yang diwarnai dengan adanya pengerusakan sejumlah fasilitas.
Keluarga Besar Pondok Pesantren Bahrul Ulum Kota Tasikmalaya membantah ada santrinya terlibat dalam aksi demo yang berlangsung rusuh tersebut
Perwakilan Pondok Pesantren Bahrul Ulum KH. Aos Mahrus mengatakan, pelaku yang beredar dalam video bukanlah santri Pondok Pesantren Bahrul Ulum.
“Kaos milad satu abad Pondok Pesantren Bahrul Ulum KH. Busthomi diperjual belikan secara bebas dalam rangka memperingati milad satu abad. Sehingga kami tidak bertanggungjawab atas dampak hukumnya dan apabila ada yang menyalahgunakan atribut Pondok Pesantren Bahrul Ulum akan kami tuntut atas pencemaran nama baik pesantren,” kata KH. Aos Mahrus dalam keterangan tertulisnya, Selasa, (13/07/2021).
Terkait aksi itu, Ia mendukung penuh upaya aparatur negara untuk menegakan hukum dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Kami Pondok Pesantren Bahrul Ulum mengutuk dengan keras segala bentuk tindakan melawan hukum,” ujarnya.
Diketahui, puluhan masa yang mengatasnamakan Gerakan Laskar Santri Salafy Tasikmalaya (GELAS) menggelar aksi menuntut dibebaskannya Rizieq Shihab dengan memakai berbagai atribut pesantren salah satunya mengenakan kaos milad Pondok Pesantren Bahrul Ulum Kota Tasikmalaya.
Editor: Dadan Nurdani