Garut – Pasukan Ops Lodaya Tahun 2022 dalam rangka pengamanan Perayaan Hari Raya Natal Tahun 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru) disiapkan Polres Garut. Untuk pengamanan nataru ini, pihaknya melibatkan 2.834 personil yang terdiri dari unsur TNI, Polri, Pemerintah Daerah, dan stakeholder lainnya, dengan ditunjang 43 pos baik itu pos pengamanan, pos pelayanan, hingga pos pengaturan lalu lintas.
Kapolres Garut, AKBP Wirdhanto Hadicaksono, menuturkan meski saat ini angka Covid-19 di Kabupaten Garut bisa dikatakan terkendali, tetapi ia tetap mengimbau kepada masyarakat untuk tetap senantiasa menerapkan protokol kesehatan, termasuk di lokasi-lokasi beberapa objek wisata dan lokasi-lokasi keramaian masyarakat yang lainnya.
“Tadi disampaikan oleh Bapak Kapolri dalam amanatnya bahwa untuk keramaian masyarakat atau kegiatan event yang dilaksanakan pada saat malam tahun baru ataupun perayaan natal bisa dilakukan, namun dengan adanya kegiatan asesmen ataupun penilaian secara ketat, jadi bukannya tidak diperbolehkan, boleh tetapi akan dilakukan asesmen terlebih dahulu,” katanya.
Menurutnya, di momen nataru nanti intensitas mobilitas masyarakat akan tinggi, baik itu yang menuju ke Garut ataupun dari Garut. Sehingga ia berharap melalui beberapa pengamanan yang dilakukan oleh pihaknya diharapkan mampu mewujudkan zero kecelakaan atau zero accident dalam nataru ini.
“Yang kedua termasuk juga di objek wisata kita kita berharap juga zero laka laut, oleh karena itu khususnya di Pantai Selatan di Garut Selatan kami kemarin sudah melibatkan lbeberapa komunitas perairan ya (seperti) kompepar (kelompok penggerak pariwisata), termasuk juga balawista, dan juga termasuk para nelayan yang kita akan turunkan untuk bisa membantu kenyamanan berwisata di daerah pantai, meskipun di satu sisi kita juga harus tetap waspada terkait masalah bencana, karena bencana saat ini terus menjadi kewaspadaan kita bersama,” ujar Kapolres Garut.
Bahkan, imbuh Kapolres Garut, untuk pengamanan di gereja-gereja pada pelaksanaan natal nanti, pihaknya akan melakukan sterilisasi oleh Unit Penjinak Bom (Jibom), anjing pelacak (K-9), hingga melibatkan anggota Densus 88 dan sebagainya. Hal ini dilakukan akibat adanya tragedi bom bunuh diri di Mapolsek Astana Anyar, Bandung.
“Dan kami sudah kumpulkan beberapa waktu yang lalu forum FKKG (Forum Kerjasama Kristiani Garut) untuk supaya tetap di situ adanya satgas internal, yang apabila ada hal-hal yang sifatnya mencurigakan itu segera melaporkan, dan sudah kami tempatkan perwira pengendali di masing-masing gereja, untuk bisa melakukan pengamanan setiap aktivitas pelaksanaan perayaan natal,” tandasnya.