Tasikmalaya – Pengurus Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Tasikmalaya menyelenggarakan pelatihan komputer di Pondok Pesantren Al-Qudwah Benda Cikalang, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, Minggu, (17/01/2020).
Ketua Kaderisasi PK PMII STMIK Tasikmalaya, Satrio mengatakan, ini adalah agenda Rencana tindak lanjut masa penerimaan anggota baru (RTL MAPABA) yang di selenggarakan pada beberapa bulan kebelakang.
“Acara ini dilaksanakan dengan berbagai kegiatan diantaranya pemanfaatan platform media sosial dan pembuatan web sederhana, untuk media informasi kegiatan dan pengajaran di pondok pesantren ,” kata Satrio.
Sementara itu, Ketua PK PMII STMIK Bari menyampaikan, Kader PMII ini harus mampu memberikan kontribusi terhadap pondok pesantren yang ada di kota Tasikmalaya dengan tidak melupakan basic skill kita sebagai mahasiswa Informatika dan Teknologi (IT).
“PMII lahir dari rahim Nahdlatul ulama dan nahdatul ulama itu lahir dari para santri, maka kader PMII itu jangan pernah lepas dari pesantren apalagi kita sebagai kader PMII yang lahir di kota santri,” ujarnya.
Menurut Bari, kegiatan ini harus sering dilakukan bahkan ke setiap pesantren yang ada di Kota Tasikmalaya untuk kemajuan media informasi di lingkungan pondok pesantren karena di kota ini banyak pondok pesantren yang punya nilai sejarah dan menjadi pusat pendidikan non formal dari berbagai daerah
“Sehingga label kota santri ini di ketahui secara khalayak di seluruh Indonesia bahkan dunia ,” jelasnya.
Kader PMII Harus Menguasai Teknologi dan bisa menularkan keilmuannya kepada para santri yang ada di kota Tasikmalaya
Kemudian Tasikmalaya ini juga di gadang-gadangkan sebagai kota pintar atau Tasikmalaya smart city, dan ini adalah salah satu upaya untuk mewujudkan hal tersebut dalam Smart people.
“Sebelum jauh membangun infrastruktur alangkah baiknya membangun SDM nya terlebih dahulu,karena percuma infrastruktur sudah siap tapi tidak bisa memanfaatkannya ,” ungkapnya.
PMII sebagai salah satu kader yang mempunyai kualitas harus mampu memberikan kontribusi kepada Kota Tasikmalaya dalam hal mencerdaskan masyarakat khususnya santri yang notabenenya pendidikan non formal.
Kegiatan ini di sambut baik oleh pimpinan pondok pesantren Al Qudwah Ust Fajri M. Beliau juga akan welcome kapan saja untuk kegiatan kegiatan selanjutnya dan siap mensupport kemudian mengarahkan para santrinya untuk belajar dengan sungguh-sungguh.
Kegiatan ini berlangsung dengan baik dan antusias, dari mulia pembuatan fans page Facebook,media sosial lainnya hingga membuat web sederhana untuk ruang menuangkan kreasi para santri.
– Pengurus Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Tasikmalaya menyelenggarakan Pelatihan Komputer di Pondok Pesantren Al Qudwah Benda Cikalang, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, Minggu, (17/01/2020).
Ketua Kaderisasi PK PMII STMIK Tasikmalaya, Satrio mengatakan, ini adalah agenda Rencana tindak lanjut masa penerimaan anggota baru (RTL MAPABA) yang di selenggarakan pada beberapa bulan kebelakang.
“Acara ini dilaksanakan dengan berbagai kegiatan diantaranya pemanfaatan platform media sosial dan pembuatan web sederhana, untuk media informasi kegiatan dan pengajaran di pondok pesantren ,” kata Satrio.
Sementara itu, Ketua PK PMII STMIK Bari menyampaikan, Kader PMII ini harus mampu memberikan kontribusi terhadap pondok pesantren yang ada di kota Tasikmalaya dengan tidak melupakan basic skill kita sebagai mahasiswa Informatika dan Teknologi (IT).
“PMII lahir dari rahim Nahdlatul ulama dan nahdatul ulama itu lahir dari para santri, maka kader PMII itu jangan pernah lepas dari pesantren apalagi kita sebagai kader PMII yang lahir di kota santri,” ujarnya.
Menurut Bari, kegiatan ini harus sering dilakukan bahkan ke setiap pesantren yang ada di Kota Tasikmalaya untuk kemajuan media informasi di lingkungan pondok pesantren karena di kota ini banyak pondok pesantren yang punya nilai sejarah dan menjadi pusat pendidikan non formal dari berbagai daerah
“Sehingga label kota santri ini di ketahui secara khalayak di seluruh Indonesia bahkan dunia ,” jelasnya.
Kader PMII Harus Menguasai Teknologi dan bisa menularkan keilmuannya kepada para santri yang ada di kota Tasikmalaya
Kemudian Tasikmalaya ini juga di gadang-gadangkan sebagai kota pintar atau Tasikmalaya smart city, dan ini adalah salah satu upaya untuk mewujudkan hal tersebut dalam Smart People.
“Sebelum jauh membangun infrastruktur alangkah baiknya membangun SDM nya terlebih dahulu,karena percuma infrastruktur sudah siap tapi tidak bisa memanfaatkannya ,” ungkapnya.
PMII sebagai salah satu kader yang mempunyai kualitas harus mampu memberikan kontribusi kepada Kota Tasikmalaya dalam hal mencerdaskan masyarakat khususnya santri yang notabenenya pendidikan non formal.
Kegiatan ini di sambut baik oleh pimpinan pondok pesantren Al Qudwah Ust Fajri M. Beliau juga akan welcome kapan saja untuk kegiatan kegiatan selanjutnya dan siap mensupport kemudian mengarahkan para santrinya untuk belajar dengan sungguh-sungguh.
Kegiatan ini berlangsung dengan baik dan antusias, dari mulia pembuatan fans page Facebook,media sosial lainnya hingga membuat web sederhana untuk ruang menuangkan kreasi para santri.