Tasikmalaya – Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Tasikmalaya mengkritisi kebijakan Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf terkait rotasi, mutasi dan promosi jabatan administrator dan jabatan pengawas eselon lll dan IV.
Pengurus Cabang PMII Kota Tasikmalaya Ardiana Nugraha menilai, kebijakan wali kota akan berdampak pada optimalisasi pelayanan. Dan dampaknya masyarakat.
“Salah satu contoh adalah jabatan Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan (Kabid Yankes) di Dinas Kesehatan yang diisi oleh orang dengan disiplin ilmu Sarjana Teknik (ST). Padahal idealnya posisi tersebut diisi oleh dokter atau yang memiliki disiplin ilmu yang berkaitan dengan dunia kesehatan. Ini kan ngaco,” katanya, Senin, (7/3).
Ardiana menganggap kalau wali kota tidak paham akan semangat reformasi birokrasi.
“Katanya Haji Yusuf itu mantan birokrat tulen. Masa urusan penempatan pejabat saja ngawur. Padahal seperti kita ketahui bersama bahwa fundamental dari semangat reformasi birokrasi salah satunya adalah penempatan pejabat sesuai dengan kompetensi dan/atau disiplin keilmuan,” pungkasnya.