Bogor – Gerakan Muda Perdamaian (GEMPAR) memperingati Hari Toleransi Internasional dengan mengusung tema “Bersama – Beragam Membangun Indonesia Sebagai Bangsa Tanpa Kekerasan”. Acara tersebut diselenggarakan di Joglo Keadilan, Jalan Parakan Salak No. 1, Desa Kemang, Bogor, pada Sabtu (16/11).
Acara yang terdiri dari berbagai rangkaian kegiatan tersebut, diantaranya Gathering Kuliner Nusantara, talkshow “Bersama-Beragam” dan deklarasi gerakan muda perdamaian, dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat.
Ketua GEMPAR, Hani Azzahra, dalam sambutannya mengajak masyarakat untuk menerima perbedaan sebagai suatu kekayaan yang dimiliki Indonesia.
“Kami ingin mencoba mengenalkan kekayaan kebudayaan di Indonesia melalui kuliner nusantara. Dengan mengenalkan ragam masakan khas daerah ini, harapannya kita mulai saling mengenal dan membuka diri serta menerima akan perbedaan sebagai sebuah kekayaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia,” ujarnya.
Hani menyampaikan tujuan dibentuknya GEMPAR adalah untuk melawan radikalisme dengan cara menyebarkan narasi-narasi toleransi serta mengajak kaum muda untuk turut berpartisipasi dalam gerakan ini.
“Gempar ingin menampilkan potensi kelompok muda dalam berpartisipasi aktif menyebarkan narasi-narasi perdamaian dan toleransi. Situasi toleransi di Indonesia saat ini menurun, khususnya di wilayah Bogor dan Cirebon,” tegasnya.
Selanjutnya, dia menceritakan keluh kesahnya atas maraknya praktek radikalisme dan intoleransi di Indonesia sehingga terbentuklah suatu gerakan yang diberi nama GEMPAR.
“Hal tersebut yang mendorong kami untuk menciptakan sebuah ruang pertemuan bagi kelompok muda dan masyarakat yang berbeda latar belakang. Deklarasi ini menjadi sebuah semangat bagi kami generasi muda dan seluruh masyarakat yang menginginkan tercapainya Indonesia sebagai Bangsa tanpa kekerasan,” pungkasnya.
Kegiatan peringatan Hari Toleransi Internasional yang dilaksanakan oleh GEMPAR ini akan dilanjutkan di pada Minggu (17/11) dengan kegiatan kampanye publik human poster di lapangan sempur.