Perbedaan Penetapan Idul Fitri Harus Disikapi Toleransi

- Penulis

Sabtu, 15 April 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wakil Presiden Ma’ruf Amin memberikan keterangan kepada wartawan di Gorontalo, Jumat (14/4/2023). ANTARA/HO-BPMI Setwapres

i

Wakil Presiden Ma’ruf Amin memberikan keterangan kepada wartawan di Gorontalo, Jumat (14/4/2023). ANTARA/HO-BPMI Setwapres

Gentrapriangan- Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta sikapi dengan toleransi potensi perbedaan penetapan Idul Fitri 2023.

“adanya sikap bisa toleransi antara dua kelompok untuk masing-masing. Ya Lebaran sesuai dengan keyakinannya, dengan hitungannya. Jadi, bahasa Jawanya legowo,” ujar Wapres di Gorontalo, Jumat, sebagaimana siaran pers yang diterima.

Organisasi Muhammadiyah telah menetapkan 1 Syawal 1444 H bertepatan dengan 21 April 2023. Melalui Maklumat PP Muhammadiyah Nomor NOMOR 1/MLM/I.0/E/2023. Pada tanggal 21 Januari 2023.

Sementara pemerintah termasuk organisasi Nahdlatul Ulama masih menunggu hasil sidang Isbat yang biasanya berlangsung pada 29 Ramadan. Sehingga perbedaan penetapan Idul Fitri 1 Syawal 1444 H sangat mungkin terjadi di Indonesia.

Wapres mengemukakan, penyebab perbedaan itu terletak pada metode penetapan 1 Syawal. Pemerintah, menggunakan metode imkanur rukyah yang menggabungkan hisab dan rukyah.

Baca Juga :  Hadapi Masa Sulit Saat Pandemi, PHRI Garut Kibarkan Bendera Putih

“Kalau hisabnya di bawah dua, itu tidak imkan. Ini kesepakatan, termasuk ASEAN segitu, walaupun sudah di atas ufuk, tapi di bawah dua derajat. Itu metode imkanur rukyah,” ucapnya.

Sementara itu untuk Muhammadiyah, ujar Wapres, menggunakan metode wujudul hilal.

Baca Juga :  Peringati Hari Tani, PMII Kota Tasik Sampaikan PR Wali Kota

Perbadaan 1 Syawal ini bukanlah hal baru di Indonesia. Beberapa tahun kebelakang pernah terjadi hal serupa akibat dari perbedaan penggunaan metode dalam penetapan tanggal. Kondisi ini menjadikan Indonesia sebagai negara muslim yang kaya akan tradisi intelektual di dalamnya. Bukan hanya dua organisasi besar ini saja yang berbeda dalam penetapannya. Terdapat komunitas kecil yang juga kadang berbeda dengan metodenya tersendiri

Berita Terkait

Pelatihan Pembuatan Sabun Cuci Piring, Mahasiswa KKN Kelompok 28 Uninus
Akses Jalan Singaparna Menuju Cigalontang Putus Akibat Banjir
Citimall Garut Perkenalkan Tenant Nasional Baru, KKV Siap Manjakan Pengunjung
Siswi SMK Maarif NU Bandung Raih Juara 2 Deklamasi Puisi Bahasa Prancis
Diusung Santri dan Jaringan Masyarakat Sipil, Andi Ibnu Hadi Mantap Maju Pilwalkot Tasikmalaya
Terinspirasi Perjuangan Kartini, Tsoht Rilis Single Terbaru
Masa Akhir Tahapan Pemilu 2024, Panwascam Cibiuk Gelar Press Release Hasil Kerja Pengawasan
Cek Kelayakan Kendaraan Dilakukan Petugas Antisipasi Kecelakaan
Berita ini 35 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 27 Agustus 2024 - 21:18 WIB

Pelatihan Pembuatan Sabun Cuci Piring, Mahasiswa KKN Kelompok 28 Uninus

Kamis, 13 Juni 2024 - 01:42 WIB

Akses Jalan Singaparna Menuju Cigalontang Putus Akibat Banjir

Jumat, 7 Juni 2024 - 16:39 WIB

Citimall Garut Perkenalkan Tenant Nasional Baru, KKV Siap Manjakan Pengunjung

Jumat, 3 Mei 2024 - 18:21 WIB

Siswi SMK Maarif NU Bandung Raih Juara 2 Deklamasi Puisi Bahasa Prancis

Minggu, 21 April 2024 - 16:40 WIB

Terinspirasi Perjuangan Kartini, Tsoht Rilis Single Terbaru

Berita Terbaru

Tugu Tugu di Kota Tasikmalaya (Foto: Istimewa)

Cek Fakta

Menelusuri Jejak Sejarah Lewat Tugu Ikonik Tasikmalaya

Minggu, 7 Jul 2024 - 10:17 WIB