Garut – Saat penjual takjil lain keluhkan dengan cuaca buruk yang membuat omzet menurun. Penjual es goyobod ini tetap meapu keuntungan yang cukup.
Es Goyobod sendiri merupakan minuman manis asli Garut. Ramadhan lebih populer karena cocok untuk teman takjil saat buka puasa. Setelah seharian menahan lapar dan haus, tenggorokan akan merasa termanjakan oleh minuma yang memiliki citarasa manis perpaduan dari tepung,santan,buah alpukat, serutan kelapa dan creamer susu. Di bulan Ramadhan, minuman ini menjadi salah satu pilihan masyarakat sebagai menu andalan takjil.
Salah satu penjual Es Goyobod di Jalan Padjajaran Garut, Cecep mengatakan, bahwa di bulan ramadhan ini ia mulai berjualan dari jam 3 sore sampai menjelang adzan magribh.
“Kalau bulan puasa mulai jualan dari jam 3 sampai buk puasa,” jelas cecep kepada Gentrapriangan, Senin(27/3/2023).
Meskipun cuaca akhir-akhir ini sering turun hujan, hal itu tidak terlalu berpengaruh terhadap omset penjualan Es Goyobod.
“Alhamdulilah berkah Ramadhan, meskipun hujan tetap aja ada yang beli,” ujar cecep.
Lebih lanjut Cecep mengungkapkan, bulan puasa merupakan berkah baginya, meskipun hujan turun saat mulai jualan, tetapi tidak mengurangi niat para pelanggan untuk tetap membeli Es Goyobod.
“Banyak yang beli untuk takjil, lumayan mendapat berkah jualan di bulan Ramadhan ini” ungkapnya.
Gerobak Es Goyobod Cecep setiap harinya selalu ramai para pembeli dan berhasil menjual hingga ratusan gelas setiap harinya.
Profesi penjual takjil ini biasanya hanya ada di bulan ramadhan, tetapi berbeda dengan penjual Es Goyobod yang tetap eksis berjualan saat musim panas atau pun hujan. Begitupun hari biasa bahkan ramadhan menjadi momen panen penghasilan dari berjualan takjil.
Harga EsGoyobod ini di jual Rp.7.000 untuk satu bungkus yang ditakar dengan satu gelas kaca berukuran 350 ml.