Garut – Pada acara Expo UMKM yang digelar di parkiran Institut Teknologi Garut (ITG), ada penampilan yang menyita perhatian mata dari para mahasiswa dan pengunjung yang datang, penampilan itu merupakan atraksi ular dan debus yang dilakukan oleh para pelaku seni dari Baraya Kasenian Sunda Kabupaten Garut.
Bukan tanpa alasan mengapa ada penampilan atraksi ular pada kegiatan expo ini, hal ini dilakukan karena mengingat pentingnya generasi muda untuk mengetahui, bahwa atraksi ular dan debus merupakan kesenian asli yang ada di tanah Sunda, hal itu disampaikan langsung oleh Kang Sandi Nugraha, pelaku kesenian atraksi ular dan debus.
“Yang utamanya, ingin melestarikan budaya Sunda yang sekarang ibaratnya sudah mau hilang, karena tidak ada regenerasi, dan saya beserta teman-teman ingin membangkitkan lagi minat mahasiswa terhadap budaya asli tanah Sunda khususnya masyarakat Kabupaten Garut, terutama Mahasiswa ITG yang kebetulan hari ini mendapatkan undangan untuk kolaborasi bersama Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni Intitut Teknologi Garut (ITG)” ungkap Sandi kepada gentrapriangan.com, Senin (12/09/22).
Dalam penampilannya, Baraya Kesenian Sunda Kabupaten Garut mempertunjukkan kelihaiannya dalam menghandle ular berbisa, Sandi bersama kawan-kawannya mengeluarkan berbagai macam reptil yang dikenal ganas dan memiliki bisa tinggi, mulai dari ular koros hingga ular king kobra.
Selain menampilkan atraksi ular, dalam kesempatan itu Baraya Kesenian Sunda Kabupaten Garut ini juga menampilkan atraksi debus dengan memperlihatkan keahliannya dalam mengolah tubuh dengan tidak terluka sama sekali meskipun di tebas oleh golok.
“Walaupun resikonya bermain dengan nyawa, tapi karena hati dan ker-efleksan jadinya insyaallah dijauhkan dari hal-hal berbahaya. intinya jangan meniru adegan seperti tadi, karena meskipun sudah profesional, tidak menutup kemungkinan untuk mendapatkan serangan dari ular berbahaya”, ucap Sandi.
Seiring perkembangan zaman dan teknologi, menjadikan regenari kesenian ini juga ikut tergerus oleh zaman, tidak bayak orang yang mau melakukan pertunjukan kesenian eksrim seperti Sandi dan kawan-kawannya lakukan, namun meski begitu Sandi bertekad untuk terus melestarikan kesenian khas Sunda yang sudah ada sejak dahulu kala ini.
“Kalo untuk sekarang sudah agak jarang (pelaku seni atraksi ular dan debus) di Kabupaten Garut, makannya kita ingin mengembangkan kembali atraksi debus dan atraksi oray Galak di kabupaten Garut”, pungkasnya.