Jakarta – Asian Muslim Action Network (AMAN) Indonesia dengan dukungan Joint Initiative for Strategic Religious Action (JISRA) menggelar Training Reflective Structure Dialogue (RSD) untuk Pemuda Jawa Barat dan Sulawesi Tengah selama tiga hari dari tanggal 19 sampai 21 Desember 2022.
RSD adalah salah satu pendekatan dari upaya resolusi konflik. Dialog dengan pendekatan ini disiapkan se detail mungkin untuk memberikan profil pihak-pihak yang akan dilibatkan dalam dialog, memastikan proses dialog sebagai ruang aman dan nyaman bagi mereka untuk mengungkapkan pandangan dan perspektif yang berbeda.
Dialog ini lebih banyak menggali pengalaman personal, tidak mewakili kelompoknya dan dibuat
secara terstruktur agar masing-masing mampu menyampaikan pendapatnya tanpa rasa takut.
Dialog ini dikemas dengan kesepakatan komunikasi dimana nilai dan prinsip tertentu diaplikasikan agar prosesnya berjalan positif dan memunculkan rasa saling memahami.
Perwakilan peserta dari Tasikmalaya, Jawa Barat, Nukila Ghaida Fatin mengatakan pendekatan RSD bisa menjadi salah satu upaya untuk merekonsiliasi konflik.
“Kita di sini dilatih tentang bagaimana menjadi fasilitator yang baik, apa yang saya dapatkan tentu akan bermanfaat ketika pulang ke daerah,” kata Nukila.
Nukila mengungkapkan, pelatihan ini sangat penting dan strategis untuk para penggerak perdamaian yang ingin mewujudkan kerukunan di daerahnya masing-masing.
“Tentunya dengan tugas seperti itu, harus dibekali dengan keilmuan dan wawasan, oleh sebab itu pelatihan ini sangat penting,” ujarnya.
Apalagi Tasikmalaya mempunyai catatan konflik yang kelam pada 1996 dan beberapa kasus yang berkaitan dengan Kebebasan Beragama dan Berkepercayaan (KBB), oleh karena itu upaya-upaya peningkatan kapasitas dalam mengantisipasi dan mengelola konflik akan terus diperlukan.