Bandung – Pemerintah Kota Bandung dalam waktu dekat akan menyulap aliran drainase di koridor Jalan Guntursari Wetan, Kelurahan Turangga, Kecamatan Lengkong menjadi area wisata air.
Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengatakan, area ini nantinya selain menjadi potensi wisata air, juga dapat menjadi tempat ekosistem air dan juga lahan untuk menanam sayuran.
“Setelah airnya dijernihkan, nantinya area drainasenya akan dibibit (ditebar, red) ikan-ikan. Di sekelilingnya akan ditanami ragam sayuran”, kata Yana saat meninjau area drainase sepanjang Jalan Guntursari Wetan, Rabu (7/8/2019).
Yana berharap, berangkat dari kolaborasi semua pihak, seluruh lapisan masyarakat dapat menjaga area ini jika sudah selesai dibangun.
“Dijaga bersama. Dan semoga memiliki nilai ekonomis serta daya dukung lingkungan, minimal bagi masyarakat sekitar area ini”, ujarnya.
Yana menargetkan, pembangunan area wisata air dan tanaman di koridor jalan seluas 400 meter ini selesai dalam kurun satu bulan dari sekarang.
“Nanti kita bisa lihat hasilnya. Dengan terciptanya area ini sebagai tempat ekosistem ikan dan tumbuhan, maka daya dukung lingkungan di kota Bandung meningkat. Ya buktinya ikan saja bisa hidup (di area ini, red) begitu,” paparnya.
Sementara itu, peneliti perkotaan dari Yayasan Tunas Nusa, Ramalis Subandi menyebutkan, pembangunan area drainase ini merupakan upaya peningkatan ketahanan air dan ketahanan pangan di Kota Bandung.
“Selain airnya jernih, di sana juga beberapa unsur pangan seperti ikan dan sayuran akan ditanam. Dengan ini, ketahanan pangan dan ketahanan air bersih yang menjadi problem Kota Bandung bisa selesai”, ujar Ramalis, yang juga warga Jalan Guntursari Wetan
Rencananya, area wisata air ini menjadi prototipe untuk ditiru konsepnya di beberapa wilayah serupa di Kota Bandung. Ini juga berguna meningkatnya daya dukung lingkungan hidup di Bandung.
Sampai saat ini, dua titik area wisata air sedang dibangun oleh Pemkot Bandung. Dua titik tersebut adalah Wetland Cisurupan dan Babakan Irigasi Pagarsih di Pasar Uleukan, Astana Anyar. (hpb/red)