Garut – Pemkab Garut mulai melakukan persiapan penunjang fasilitas untuk menghadapi Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). Salah satunya penyediaan sarana kebersihan di sekolah.
Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, mengatakan, penyediaan fasilitas tersebut dilakukan guna sewaktu waktu pemerintah memberlakukan kebijakan agar sekolah belajar tatap muka dibuka. Tentunya protokol kesehatan harus disiapkan sekolah untuk mencegah penyebaran Covid-19.
“Salah satunya di SD Sukasono, Kecamatan Sukawening ini. Kami bangun sumur air untuk fasilitas cuci tangan siswa,” kata Helmi, Jumat (17/7/2020).
Kemungkinan pemerintah berencana akan membuka sekolah tatap muka pada sekitar bulan Desember atau Januari mendatang. Pihaknya saat ini sedang mulai mempersiapkan fasilitas kesehatan yang sesuai dengan prosedur COVID -19, agar nantinya setiap siswa yang bersekolah dapat terjamin kesehatanya.
“Kami harus mempersiapkan jika nanti pak menteri atau pak gubernur etapkan kapan mulai sekolah tatap muka. Sarana prasarana di sekolah harus siap dengan protokol kesehatan,” ujarnya.
Edukasi dan penerapan terhadap kebiasaan cuci tangan memakai sabun harus terus diingatkan. Ia menemukan beberapa sekolah masih belum memiliki fasilitas air yang cukup.
“Kadang-kadang ngambil dari tetangga. Sekarang kami upayakan agar mempunyai sumber yang tetap. Tadi di SD Sukasono 3 dilakukan pengeboran 60 meter sudah keluar air. Harus ada sumber air yang cukup,” ungkapnya.
Upaya ini akan menjadi kesempatan pemerintah untuk terus membangun sekolah dengan fasilitas air yang cukup. Pihaknya, mengakui masih banyak sekolah yang tak memiliki fasilitas sumber air, seperti untuk keperluan buang air besar dan buang air kecil.
“Saat ini Pemkab menyiapkan 100 titik pengeboran sumber air. Sebanyak 50 titik di SD dan 50 titik di SMP”, pungkasnya