Garut- Pemerintah Kab Garut optimalkan program perkuat kemampuan keluarga cegah risiko kejadian bencana alam. Tentang pengetahuan dan kesadaran untuk mencegah risiko yang sewaktu-waktu bencana bisa saja terjadi apalagi Garut memiliki potensi yang tinggi.
“Jadi kami ingin keluarga ini mempunyai kapasitas secara akumulatif. Kemampuan-kemampuan dalam rangka mengurangi risiko bencana,” kata Sekretaris Daerah Pemerintah Kab Garut Nurdin Yana. Saat pelatihan Keluarga Tanggap Bencana Alam Tahun 2023 secara virtual di Garut, Kamis.
Ia menuturkan Kabupaten Garut merupakan daerah yang menempati posisi cukup tinggi dalam risiko bencana alam. Sehingga pemerintah daerah mempunyai kewajiban untuk memberikan pengetahuan hingga keterampilan psikomotorik kepada masyarakat untuk mengurangi risiko bencana.
Berdasarkan data dari Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) tahun 2022, kata dia, Kabupaten Garut menempati posisi 96 untuk di tingkat nasional dan posisi ke-4 untuk tingkat Provinsi Jawa Barat setelah Kabupaten Cianjur, Sukabumi, dan Tasikmalaya.
Ia menyebutkan selama tahun 2022 ada 14 kecamatan yang terdampak bencana alam seperti banjir, tanah longsor, pergerakan tanah, dan bencana hidrometeorologi lainnya yang menimbulkan kerusakan dan kerugian materi.
“Menjelang akhir tahun 2022 yaitu bulan Oktober. Ada dua kecamatan juga yang mengalami potensi bencana yang cukup besar yakni pergerakan tanah plus juga longsor,” katanya.
Ia menyampaikan Pemkab Garut melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut sebagai garda terdepan harus selalu siap siaga menanggulangi bencana. Termasuk memberikan pengetahuan kemampuan masyarakat agar bisa selamat ketika terjadi bencana. Khususnya, kata dia, seperti yang sudah disampaikan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo terkait bencana alam yakni pemerintah daerah dan pemangku kepentingan terkait harus meningkatkan edukasi pelatihan bagi masyarakat, dan kemampuan mengantisipasi potensi bencana.
“Poinnya adalah kami diminta untuk mengoptimalkan penyelenggaraan penanggulangan bencana dan meminimalisir dampak bencana,” katanya.
Sasaran dan harapan
Segmen yang menjadi sasaran, yakni pada keluarga. Pemkab Garut selama ini sudah melakukan pendekatan kepada beberapa pihak yang mampu membantu. Terutama dalam menanggulangi bencana alam di lingkungan masing-masing.
Menurut dia adanya keluarga tangguh bencana maka bisa menjadi mitra Pemkab Garut dalam bekerja sama untuk menanggulangi daerah yang terdampak bencana alam.
“Mereka minimal bisa menyelamatkan diri masing-masing. Syukur kalau konteksnya mereka bisa juga menolong keluarga-keluarga di lingkungannya, sehingga terjadi minimalisasi korban bencana yang sering kami alami hari ini,” katanya.