Garut– Program Inklusi Aisyiyah merupakan program yang digagas oleh Pimpinan Pusat Aisyiyah melalui asesmen lapangan terkait lima isu seperti stunting, pernikahan anak, hak kesehatan seksual reproduksi, kepemimpinan perempuan.
Gagasan program ini tidak lain merupakan langkah sarana berdakwah serta tajdid secara luas yang dilakukan oleh Aisyiyah.
Sebagaimana program Inklusi Aisyiyah yang bekerjasama dengan pemerintahan Australia terkait lima program dan isu di Masyarakat.
Adapun dalam program ini akan dilakukan di berbagai daerah di Indonesia termasuk Provinsi Jawa Barat diantaranya Kabupaten Garut.
Mulainya program ini Pimpinan Daerah (PD) Aisyiyah Garut mengadakan kegiatan koordinasi multipihak Desa di locus daerah program inklusi.
Perihal program Inklusi Aisyiyah yang bekerja sudah bekerja sama di 6 Desa, dengan melibatkan Aparatur Desa dan Dinas Pemberdayaan masyarakat Desa (DPMD) Garut.
Dimana PD Aisyiyah Garut mengangkat tema dalam acaranya yaitu “Kepemimpinan Perempuan untuk peningkatan akses kesehatan dan Ekonomi bagi Perempuan Dhu’afa Mustadh’afin dengan pendekatan Inklusif dan Hak Perempuan”
Menurut Ketua Umum Pimpinan Aisyiyah Garut Hj. Yati menyebutkan bahwa kegiatan Inklusi ini dilakukan di 6 Desa di tempat program Inklusi.
“Kegiatan ini dilaksanakan di 6 Desa yang menjadi locus program Inklusi ‘Aisyiyah Garut,” Ungkap Hj. Yati.
“Diantaranya Desa Margacinta dan Desa Sindangsari di Kecamatan Leuwigoong, Desa Sindangratu dan Desa Sukamenak di Kecamatan wanaraja, Desa Mekarmukti kecamatan Cilawu, desa Cibunar kecamatan cibatu,” Lanjutnya.
Tidak hanya itu dalam kegiatan program Inklusi Aisyiyah ini melibatkan Aparatur Desa dan Dinas Pemberdayaan masyarakat Desa (DPMD) Garut terkait dalam acara yang digelar oleh Pimpin Aisyiyah Garut.
Program inklusi Aisyiyah ini untuk membangun masyarakat yang inklusif dan merangkul semua pihak agar tidak ada yang tertinggal, yang nanti nya di setiap desa akan dibentuk 2 Balai sakinah Aisyiyah dengan mengangkat beberapa isu yakni isu stunting, pernikahan anak, hak kesehatan seksual reproduksi, kepemimpinan perempuan,” Ujar Yati.
Tidak hanya itu Aparatur Desa dari 6 Desa memberikan Apresiasi pada program Inklusi yang digagas Aisyiyah dalam dalam meningkatkan produktivitas Perempuan terutama kaum yang termarjinalkan agar tidak ada satupun yang tertinggal.***