Gentra – Menjalin hubungan asmara dengan seseorang membuatmu harus menerima segala konsekuensi yang ada, salah satunya putus.
Tidak sedikit orang yang mengatakan jika hubungan pacaran lalu putus nyambung, hubungan itu akan awet ? Justru, bahaya akan berdampak pada kesehatan, begini penjelasannya.
Kawula muda yang sedang menjalin hubungan pacaran, hindari pola putus nyambung.
Pola hubungan putus nyambung dapat memberi dampak buruk bagi kesehatan, terutama mental.
Banyak orang yang mengalami stres saat putus cinta. Salah satu efek buruk dari pola ini yaitu stres yang datang secara berulang.
Dengan kata lain, frekuensi putus cinta yang terlalu sering membuat Anda lebih berisiko mengalami tekanan psikologis.
Berikut ini merupakan beberapa bahaya yang mungkin perlu Anda tahu jika hubungan anda putus nyambung terus.
Risiko Terhadap Kesehatan Mental
Hubungan yang putus lalu nyambung berulang kali bisa menyebabkan masalah mental, seperti stres. Tentunya dalam jangka panjang, hal ini bisa berbahaya untuk Anda dan pasangan.
Menjalani hubungan yang tidak cocok lama-kelamaan bisa membuat Anda dan pasangan sama-sama stres. Pasangan yang seperti ini biasanya akan sering bertengkar atau bahkan meningkatkan risiko kekerasan fisik.
Hal ini juga tidak sehat apabila terlalu lama dan akan sering berdampak terhadap kesehatan mental.
Perubahan Emosi yang Memicu Konflik
Ketika menjalani hubungan putus akibat pertengkaran atau perselingkuhan dan kemudian menyambung atau bersama kembali, tanpa disadari ada perubahan emosi dalam diri Anda.
Perubahan tersebut, misalnya menjadi lebih cemburu, posesif, cemas, khawatir, dan sebagainya. Karena merasakan hal seperti itu, maka tak heran jika sikap Anda atau pasangan ikut berubah dan memicu konflik di dalam hubungan.
Semakin lama Anda terjebak dalam kecemasan atau ketakutan, maka Anda bisa saja stres dan depresi. Padahal hubungan yang sehat sebaiknya sama-sama saling memupuk kepercayaan dan punya komitmen yang jelas.
Berujung Saling Menyakiti
Hubungan tidak sehat pada akhirnya tidak memiliki tujuan yang jelas dan malah justru saling menyakiti satu sama lain. Tak hanya menyakiti dalam artian fisik saja, tapi perasaan pun ikut dikorbankan.
Jadi, pertimbangkanlah jika memang hubungan Anda dan pasangan sering putus nyambung, apakah layak untuk bertahan dan lanjut?.
saat memutuskan untuk mengakhiri hubungan biasanya pasangan kekasih saling menjauh.
Namun, sebagian dari mereka mencoba untuk putus secara baik-baik. Kejadian ini dikenal dengan istilah ‘tetap berteman walau mantan”
Adapun yang memilih untuk rujuk dan berjanji tidak mengulang kesalahan yang pernah terjadi.
Umumnya, hal ini terjadi ketika seseorang sudah merasakan emosional yang melekat dan mempercayai pasangannya.
Readersdigest, melakukan sebuah studi di Kansas State University pada tahun 2013 menemukan hampir setengah dari semua pasangan memilih kembali bersama, karena menganggap pasangan mereka sudah berubah lebih baik lagi.
Alasan lain untuk tetap bersama karena adanya harapan pada pasangan, emosional mendalam, dan takut akan ketidakpastian dengan orang baru.