Nestapa Masyarakat Menengah Ke Bawah, Menghadapi Virus Corona

- Penulis

Rabu, 18 Maret 2020 - 13:13 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh: Rafi Assamar Ahmad

Virus corona begitu meresahkan masyarakat dunia, kematian disebabkan oleh virus ini semakin bertambah. Seperti dilansir dari Kompas.com angka kematian mencapai 5.829.

Namun kalian jangan khawatir, kabar baiknya bahwa jumlah orang-orang yang sembuh dari virus ini pun mencapai 73.955, data ini diambil dari 141 negara yang terjangkit oleh virus Corona.

Akibatnya aktivitas di sebagian negara dihentikan untuk beberapa saat, demi tidak menyebarnya virus tersebut. Italia telah memberlakukan lockdown, Malaysia, Spanyol, dan beberapa negara lainnya memberlakukan hal yang sama.

Apakah Indonesia akan melakukan hal yang sama seperti negara lain?

Sampai sejauh ini, Presiden belum memberlakukan lockdown guna menekan laju aktivitas masyarakat secara total. Baru sebatas instruksi ringan yang membatasi gerak masyarakat untuk bekerja di luar rumah dalam kurun waktu 14 hari.

Langkah ini memang sangat efektif ! itu pun, jika seluruh rakyat Indonesia bersatu padu dan tetap beraktivitas di dalam rumah sampai batas yang ditentukan. Akan tetapi, instruksi tersebut hanya menyentuh masyarakat di kalanagan ekonomi menengah ke atas. Dan bagi masyarakat yang ekonominya menengah ke bawah, instruksi tersebut hanya sebuah radio butut lantas menghiraukan dan mengabaikannya.

Apakah mereka tidak takut dengan adanya virus Corona ini?

Pasti timbul pertanyaan seperti itu kan? atau pemikiran negatif tentang mereka pasti muncul, seperti : kurangnya pendidikan sehingga mengabadikan kesehatan.
Namun kalian jangan salah bahwa berlakunya instruksi dari Presiden untuk bekerja di dalam rumah supaya penyebaran virus itu tidak semakin cepat. Dan diberlakukannya sosial distancing, nyatanya tidak bisa diterapkan secara menyeluruh di Indonesia.

Baca Juga :  Pasien Positif Corona di Ciamis Jadi 4 Orang, yang Terbaru Remaja 16 Tahun

Masih banyak masyarakat di luar sana yang beraktivitas di luar rumah, karena tidak ada pilihan lain bagi mereka. Selain, mengorbankan kesehatan demi anak isterinya. Mereka lebih takut jika anak isteri di rumah tidak bisa makan pada hari itu, dari pada virus Corona !

Bagaimana jika diberlakukan lockdown? Mereka mau makan apa?
Biar pun virus corona ini, begitu berbahaya dan bisa sampai merenggut nyawa. Para pedagang, petani, nelayan, buruh, pekerja, dan pedagang kecil tidak menghiraukan semua ini, seakan-akan virus tersebut tidak akan menimpa pada dirinya.

Akan tetapi tidak ada yang tahu dalam hati kecil mereka ini berkata apa. Mungkin saja mereka juga merasa takut dengan adanya virus tersebut tapi apa boleh buat, mereka lebih memilih mati dalam keadaan berjuang untuk keluarga dari pada mati dalam keadaan bersembunyi dari para virus Corona.

Aku sangat terharu melihat perjuangan dan tekad mereka. Dan jika saya seorang hartawan, maka dalam situasi seperti ini. Akan saya sumbangkan harta saya untuk keselamatan orang banyak. Karena ini merupakan situasi perang dan dalam situasi seperti ini, pengorbanan harta sangat dibutuhkan. Jika ada yang masih menganggap bahwa situasi ini merupakan situasi yang biasa-biasa saja, orang itu tidak memiliki hati nurani dan lebih memilih keselamatan diri sendiri, orang seperti itu egois, seakan-akan hidup tidak lagi memerlukan bantuan orang lain.

Baca Juga :  Warisan Leluhur dan Tradisi, Ini Makna Iket Pria Sunda

Memang Presiden dalam cuitannya di twitter beberapa hari lalu mengatakan: menghadapi pendemi ini, seluruh kementrian saya minta agar menahan puluhan triliun rupiah anggaran perjalanan dinas dan pertemuan yang tidak perlu. Arahkan sebesar-besarnya untuk menolong masyarakat, buruh, petani, nelayan, pekerja, usaha mikro dan kecil.

Namun apa respon dari masyarakat, mereka malah mengaitkannya dengan isu politik dengan mengatakan “oh, jadi selama ini uang rakyat yang puluhan triliun itu hanya digunakan untuk perjalanan dinas! sedangkan hutang masih numpuk.”

Saya tidak menyalahkan respons masyarakat seperti itu! namun ayo lah, bukan saatnya untuk saling menjatuhkan dan menyalahkan. dalam situasi yang genting seperti ini kita harus bersatu. Bersatu dalam aksi menghambat penyebaran virus corona dengan belajar di rumah, bekerja di rumah, beribadah di rumah dan sosial distancing.

Ini hanya bisa dilakukan secara menyeluruh jika anggaran negara yang triliunan itu di arahkan untuk menolong masyarakat. Selebihnya kita serahkan kepada yang memiliki kehidupan ini.

Berita Terkait

Pemilu dan Kesejahteraan Rakyat: Keterkaitan yang Tidak Boleh Dipisahkan
Keberhasilan Pemilihan Umum dan Peranan Strategis Desa sebagai Mitra Penggerak
Yayan Sopyani: Kasih Sayang Bagian dari Hak Anak
Pesan Kurban, Solidaritas Sosial dan Berbagi Kepemilikan
Liliwetan, Cara Nikmat Memaknai Kebhinnekaan dan Kebersamaan
Harapan pada Jargon Badan Pengawas Pemilu
Pengawasan Pemilu oleh Perempuan
Politisasi Ayat Agama dan Penyebabnya
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 2 Desember 2023 - 21:22 WIB

Longsor Terjadi di Jalan Banjarwangi Garut Selatan

Jumat, 1 Desember 2023 - 13:31 WIB

Pemdes Sukahurip Dorong Peningkatan Indeks Desa Membangun Melalui Pelatihan Budidaya Jamur Tiram

Jumat, 1 Desember 2023 - 10:37 WIB

Generasi Muda Tunjukkan Keberagaman Inklusif Lewat Film Dokumenter

Rabu, 29 November 2023 - 15:25 WIB

Sajajar Perkuat Toleransi Lewat Pameran Foto dan Nobar Film Dokumenter

Rabu, 29 November 2023 - 14:40 WIB

Selain Imbau Peserta Pemilu Taati Aturan Masa Kampanye, Panwas Cibiuk Perkuat Sinergitas Antar Lembaga

Sabtu, 25 November 2023 - 15:23 WIB

Rumah Makan Pejuang Program Inisiatif Bantu Sesama

Senin, 20 November 2023 - 19:06 WIB

Pemberdayaan Pemuda Untuk Resolusi Konflik

Kamis, 16 November 2023 - 17:58 WIB

Tim U17 Indonesia Bertekad Tembus 16 Besar

Berita Terbaru

Harun Pria (kanan), Warmini (kiri) Pasangan lansia penjual kandang ayam asal kampung Cimaung Kidul, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut.

Sosial

Pilu Pasangan Lansia Penjual Kandang Ayam

Senin, 4 Des 2023 - 17:01 WIB

Kondisi jalan yang terdampak longsor di kawasan Lawang Angin, Desa Tanjungjaya, Kecamatan Banjarwangi, Kabupaten Garut

Berita

Longsor Terjadi di Jalan Banjarwangi Garut Selatan

Sabtu, 2 Des 2023 - 21:22 WIB