Tasikmalaya – Dewan Pimpinan Wilayah Persatuan Guru Madrasah (DPW PGM) Jawa Barat akan menggelar Musyawarah Wilayah (Muswil) yang akan dilaksanakan pada tanggal 3-4 April 2021 yang bertempat di Kota Bogor.
Ketua DPD PGM Kota Tasikmalaya Asep Rizal Asyari berharap, muswil yang akan digelar harus melahirkan kader-kader terbaik PGM.
“Kader yang memiliki spirit kemadrasahan dan lebih fokus pada kesejahteraan, kemartabatan, dan kekualitasan guru dan madrasah dimanapun PGM berada,” kata Asep Jumat, (19/3/2021) kepada gentrapriangan.com.
Asep menginginkan, bahwa muswil yang akan digelar bukan hanya sekadar pemilihan ketua DPW semata, namun harus dimaknai sebagai ajang refleksi para kader PGM dalam mengevaluasi dan menyusun program strategis di Jawa Barat.
“Calon ketua DPW mendatang harus memiliki spirit kemadrasahan serta lebih peka terhadap keberadaan pendidik madrasah di Provinsi Jawa Barat yang totalnya 121.622 sedangkan tenaga kependidikan berjumlah 17.853 se-Jawa Barat,” ujarnya.
“Sehingga fokus pengabdian PGM sesungguhnya adalah PTK (Pendidik dan tenaga Kependidikan) termasuk para operator madrasah di semua jenjang. Jumlah PTK yang begitu besar di Jawa Barat ini sangat berpotensi untuk didorong agar kompetisinya dapat terbina, sehingga berdampak bagi madrasah dan siswa berpestasi,” lanjutnya.
Selain itu, menurut Asep, kerja nyata PGM bagi madrasah, adalah mampu bersinergi dengan berbagai stake holder organsiasi, sehingga organisasi profesi PGM ini dapat dirasakan kehadiranya oleh lembaga-lembaga madrasah di Jawa Barat.
“Kesinergian ini harus mampu membuka jalan atau akses bagi kemajuan madrasah, salah satu contohnya adalah menguatkan kemitraan dengan institusi Kementerian Agama, Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan jajaran Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah), begitu pula bersinergi untuk menguatkan organsiasi mitra seperti halnya KKM, KKG, MGMP, terlebih isu-isu yang sangat penting untuk menjadi focus bahasan kita terkait dengan PPPK, kehadiran Pemda/Pemkot terhadap pendidikan Madrasah semua Kota/Kabupaten serta kebijakan Insentif, TPG, Inpassing para guru serta tindak lanjut hasil AKG, AKK, AKP, dan hal ini harus benar-benar di kawal oleh organisasi Profesi guru/PGM, jika PGM ingin berkarya dan membuktikan kerja nyatanya untuk para guru,” ungkapnya.
Lanjut Asep, besar harapan, bahwa calon terpilih juga harus kritis terhadap setiap kebijakan pendidikan dan fokus pula mewujudkan rumah guru madrasah di Jawa Barat, sebagai pusat pendidikan, pelatihan dan peningkatan kesejahteraan para guru, tanaga pendidikan madrasah yang berhimpun di oraganisasi PGM, sehingga mereka semua akan merasa nyaman kehadirannya di madrasah.
“Calon ketua DPW harus memiliki target untuk menyiapkan tenaga ahli instruktur di Jawa Barat pada masing-masing kota/kabupaten, sebagai tim pendamping para guru dalam melaksanakan aktivitasnya di madrasah,” jelasnya.
Dengan Besarnya PGM di Jawa Barat, Asep ingin bahwa PGM tidak hanya dijadikan sebagai batu loncatan bagi setiap kader untuk memenuhi politik semata, sehingga pergerakannya tidak berdampak positif bagi PTK madrasah.
“Justru pengabdian sesuangguhnya adalah focus pada pengembangan PTK dan Madrasah agar berprestasi lahir dan batin. Akhir kata dari saya selamat bermusyawarah sahabat-sahabat pengurus PGM Se Jawa Barat semoga kesuksesan menyertai kita semua,” pungkasnya.