Garut – Satuan Pelajar dan Mahasiswa (Sapma) Pemuda Pancasila Kabupaten Garut menilai aksi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang meminta Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut untuk mundur dari jabatannya terlalu berlebihan.
“Karena belum terbukti adanya tersangka dari isu pungli dan penyalahgunaan dana BOS dan PIP, sebaiknya HMI Cabang Garut tidak menyudutkan personal dari Kadisdik karena bila diteliti lebih lanjut dugaan pungli dan penyalahgunaan terjadi di hilir Instansi Pendidikan Kabupaten Garut,” kata Heqi Irfani selaku Plt. Ketua Sapma Pemuda Pancasila Kabupaten Garut, Senin (17/10/2022).
Aksi HMI dilatar belakangi karena maraknya dugaan pungutan liar (pungli) dan penyelahgunaan dana BOS dan PIP di linkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Garut.
Sapma menyayangkan ada aksi yang meminta Kadisdik untuk mundur. Akan tetapi yang seharusnya dilakukan adalah mendorong dibuatnya tim investigasi.
“Masa aksi tidak perlu meminta Kadisdik mundur, tetapi harus mendorong Kadisdik agar membuat tim investigasi agar penyaluran dana BOS dan PIP berjalan lancar dari hulu ke hilir, serta memberikan edukasi terhadap para penerima manfaat, penyalur manfaat dalam hal ini pihak sekolah,” ujarnya.
Sebelumnya, Ketua HMI Cabang Garut Sulton Hidayatullah membeberkan bahwa pihaknya mendapatkan laporan dari masyarakat terkait adanya pungli dalam program PIP.
“Kita menggelar aksi di depan Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Garut karna ada hal yang menurut kita miris dan perlu kita sikapi secepatnya, ada 3 poin yang kita sikapi hari ini pertama pelayanan publik yang buruk karena sudah 4 kali kita melayangkan surat audiensi ke Dinas Pendidikan ini tidak pernah ada surat balasan sebagai etika intansi pemerintah, hanya 2 kali kita di terima dan Kepala Dinas belum pernah menemui kita, ini sangat bertentangan dengan Undang-Undang No 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik,” ungkapnya.
Sulton menambahkan terakhir aksi pun Kadisdik tidak menemui HMI, maka HMI Cabang Garut akan menemui bupati langsung untuk mempersoalkan hal ini.
“Ya tentu kita sangat kecewa dengan sikap Kadisdik ini, makanya dalam tuntutan aksi kita meminta Kadisdik Mengundurkan diri dari jabatannya, karena di nilai tidak bisa memimpin Dinas Pendidikan menuju arah yang lebih baik, dan karna dinilai mangkir lagi, maka kita akan langsung ke Bupati untuk membahas hal ini,” pungkasnya.