Garut – Daya tarik Indonesia tidak hanya terletak di budayanya saja. Di negeri rempah ini kita bisa menemukan berbagai macam kuliner yang dapat menggugah selera, contohnya makanan pedas. Untuk menarik penikmat kuliner pedas, Vortable berkolaborasi dengan Jajanan Garut dan Garut Update menggelar event bertajuk “Festival Kuliner Pedas Garut” (Fedas) yang digelar mulai dari 23 Desember 2022 hingga 25 Desember 2022 di Alun-alun Garut, Kecamatan Garut Kota, Garut.
Festival kuliner bagi makanan pedas ini menghadirkan 50 UMKM kuliner lokal dengan mayoritas produk kuliner bercita rasa pedas yang sudah melewati tahap kurasi registrasi online.
“Saat ini tenant yang ‘manggung’ di event ini ada sekitar 50 tenant. Tapi 50 tenant ini 50 yang kita kurasi dari sebelumnya yang melakukan registrasi lewat online. Jadi sebelum event ini dimulai kita udah bikin, ayo siapa yang mau daftar, segera registrasi, ternyata jumlah pendaftar ada 300 lebih. Nah dari 300 itu kita kurasi menjadi 50,” kata Promotor Event Fedas Dhani Omar Dien saat diwawancarai Gentrapriangan.com, Jumat (23/12/2022).
Ia mengatakan bahwa event ini diselenggarakan untuk meningkatkan perekonomian UMKM kuliner lokal pasca Covid-19.
“Tujuan yang pertama sih ya jelas, pengen meningkatkan perekonomian para UMKM pedagang kuliner, ya kita tahu lah setelah dampak Covid ini kan membaiknya (perekonomian) tuh belum secara signifikan, masih musiman kadang naik kadang turun,” ujar Dhani.
Ia juga menyebutkan event ini diselenggarakan selama tiga hari dimulai dari jam 09.00 hingga 21.00 WIB.
“Event ini kita adakan selama tiga hari, dimulai hari ini tanggal 23 sampai Minggu tanggal 25, dari jam 9 pagi sampai jam 9 malem,” ucapnya.
Adapun peraturan unik yang dihadirkan dalam event ini. Sistem transaksi jual beli dalam event ini menggunakan uang replika yang bisa pengunjung dapatkan di loket penukaran uang.
“Sebetulnya unik tapi bukan hal baru. Contoh, mereka yang datang ingin jajan di sini tuh harus menukarkan uang aslinya dulu menjadi sebuah uang replika, kalo di sini nyebutnya uang republik pedas, kalo kata anak anak. Jadi nanti mereka (pengunjung) di awal masuk nanti ada loket penukaran uang, mengganti uangnya dengan uang replika, tapi dengan nominal yang sama. Jadi uang pecahan dari Bank Indonesia diganti dengan uang republik pedas, dan transaksinya yang ada di sini itu hanya menggunakan uang replika itu,” ungkapnya.
Sistem transaksi menggunakan uang replika ini diterapkan agar memudahkan kalkulasi penghasilan juga guna menghindari pengedaran uang palsu.
“Banyak alasannya. Pertama, ini memudahkan dari segi pengkalkulasian, berapa sih, jadi kita bakal tahu realtime setiap hari totalnya tuh karena mereka bakal menukarkan uang di akhir. Yang kedua untuk menghindari peredaran uang palsu, jadi kalo ada sesuatu, resiko bisa ditanggung oleh panitia,” terang Promoter Event Fedas itu.
Dhani berharap dengan adanya event ini dalpat mengundang pihak pemeritah agar dapat berkolaborasi mengadakan berbagai kegiatan.
“Nah harapannya sih mudah mudahan bisa diteruskan, karena kita juga tahu bahwa di Garut event event yang diadakan oleh pemerintah juga banyak. Nah semisalnya ada dampak bagus, kita bisa berkolaborasi nantinya,” jelasnya.
Selain bazar makanan, adapun lomba makan pedas dan Talkshow bagi para UMKM untuk sesi sharing pengalaman berbisnis juga hiburan musik dari musisi lokal yang dimulai dari sore hingga malam hari.