Mengetahui Batik Khas Garutan yang Tembus Pasar Dunia

- Penulis

Kamis, 11 Januari 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Erin, pengelola sentra galeri batik Viera Sutra Alam menunjukan koleksi batik tulis Garutan (11/12/2023).

i

Erin, pengelola sentra galeri batik Viera Sutra Alam menunjukan koleksi batik tulis Garutan (11/12/2023).

Garut – Kabupaten Garut tidak hanya terkenal dengan julukan sebagai kota intan, tapi juga tersohor dengan karya seni Batik Garutan yang khas.

Dengan bermacam-macam motif dan corak yang khas itu menjadi keunikan tersendiri dibanding kain batik lainnya. Keunikan itu dapat ditemukan di salah satu sentra galeri batik Viera Sutera Alam.

Sudah puluhan tahun lamanya sentra batik Viera Sutra Alam memproduksi kain batik Garutan dari bahan ataupun berupa karya yang sudah jadi.

“Berdiri dari 2023, saat ini sudah berjalan 20 tahun,” kata Pengelola Galeri Viera Sutera Alam, Erin, saat ditemui di lokasi.

Beragam batik khas Garutan dari berbagai bahan tersedia. Dari bahan sutra misalnya, ada batik sulam bulu.

Nama tersebut diambil dari proses pengerjan yang dilakukan dengan cara disulam kemudian dibatik secara manual dengan ditulis. Terdapat juga batik sutra yang proses pembuatan coraknya dilakukan dengan dilukis.

Baca Juga :  Terkait Pemadaman Lampu PJU, Ini Kata Bupati Garut

Selain itu, terdapat bahan kain batik tulis Garutan dengan beragam motif yang menjadi ciri khas utama Galeri ini.

“Yang paling terkenal adalah motif merak ngibing. Ada bulu ayam, ada sidomukti, kipas, mojang priangan, adu manis, lereng dan lainnya,” kata Erin.

Dari berbagai macam motif batik tersebut, tidak hanya dipasarkan secara nasional, tapi juga sampai menembus pasar dunia.

“Kita sudah mengekspor produk kita ke Moscow, terus ke Milan. Kalau ke Malaysia sering yang online juga ada,” kata Erin.

Harga batik Garutan yang dijual cukup beragam. Mulai dari 500 ribu rupiah sampai jutaan rupiah tergantung dengan ukuran dan lama proses pengerjaannya.

Baca Juga :  Polisi Selidiki Penyebab 66 Siswa SD Keracunan di Garut

Dalam proses pembuatan kain dilakukan secara tradisional. Pada tahap produksi batik dilakukan secara mandiri. Dimulai dari proses memasak benang mentah sekitar enam jam.

Sesudah matang, kemudian benang digulung untuk ditenun dengan mesin tenun secara manual hingga menjadi selembar kain.

Meski harganya terbilang cukup tinggi, karena beragam motifnya yang khas, galeri ini kerap dicari keberadaannya oleh para penyuka batik.

Puja, salah satu pembeli kain batik di galeri ini mengungkapkan, kualitas batik garutan disini sangat baik dan juga motifnya berbeda-beda meambah variasi pilihan.

“Memang kualitasnya bagus, terus mereka bikinnya juga satu-satu. Jadi mau cari dimanapun gak akan ada yang sama,” ungkap Puja.

Berita Terkait

Terinspirasi Perjuangan Kartini, Tsoht Rilis Single Terbaru
Masa Akhir Tahapan Pemilu 2024, Panwascam Cibiuk Gelar Press Release Hasil Kerja Pengawasan
Cek Kelayakan Kendaraan Dilakukan Petugas Antisipasi Kecelakaan
Asesmen Wilayah Terdampak Bencana Alam di Kabupaten Garut
Beras Lokal Garut Meroket Jelang Ramadan
Warga Tertimpa Pohon Tumbang Dievakuasi Polisi
DMI Kecamatan se-Kab Garut Dapat Bantuan Alat Kebersihan
Partisipasi Pemilu Masyarakat Garut Melebihi Target
Berita ini 107 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 21 April 2024 - 16:40 WIB

Terinspirasi Perjuangan Kartini, Tsoht Rilis Single Terbaru

Minggu, 31 Maret 2024 - 22:28 WIB

Masa Akhir Tahapan Pemilu 2024, Panwascam Cibiuk Gelar Press Release Hasil Kerja Pengawasan

Rabu, 20 Maret 2024 - 12:10 WIB

Cek Kelayakan Kendaraan Dilakukan Petugas Antisipasi Kecelakaan

Minggu, 10 Maret 2024 - 15:42 WIB

Asesmen Wilayah Terdampak Bencana Alam di Kabupaten Garut

Minggu, 10 Maret 2024 - 13:51 WIB

Beras Lokal Garut Meroket Jelang Ramadan

Berita Terbaru

Tugu Tugu di Kota Tasikmalaya (Foto: Istimewa)

Cek Fakta

Menelusuri Jejak Sejarah Lewat Tugu Ikonik Tasikmalaya

Minggu, 7 Jul 2024 - 10:17 WIB