Mengetahui Alasan Orang Muda Malas Bertani

- Penulis

Jumat, 12 Januari 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Potret Putri Pertanian Jawa Barat, Tiara Febrianti. (Dok: Instagram)

i

Potret Putri Pertanian Jawa Barat, Tiara Febrianti. (Dok: Instagram)

Garut – Sektor pertanian mendapati tantangan yang serius kiwari ini. Kurangnya minat serta kemauan orang muda menjadi petani perlahan membuat regenerasi semakin berkurang. Sehingga diperlukan inovasi dalam menarik semangat kalangan muda dalam mengembangkan sektor pertanian.

Hal itu diungkapkan Putri Pertanian Jawa Barat, Tiara Febriani di Podcast Suara Gen Z Gentrapriangan (12/01/2024).

Tiara mengungkapkan saat ini kalangan muda banyak yang berminat menjadikan pertanian sebagai peluang, tetapi terkadang malas karena terhambat oleh berbagai faktor, seperti ketiadaan lahan dan kurangnya ketersediaan pupuk.

“Ada nih anak muda yang punya keinginan, tapi lahannya tidak ada. Kadang pupuk terbatas. Nah itu menjadi salah satu permaslahan lain untuk mengembangkan pertanian. Di sisi lain ada juga yang nggak semangat untuk bertani, padahal kesempatan dan peluangnya banyak,” ungkap Tiara.

Mahasiswa teknik Informasi itu menuturkan, sebagai antisipasi untuk menarik minat muda mudi dalam mengembangkan pertanian harus juga berbarengan dengan penerapan teknologi alternantif. Seperti halnya dengan penerapan pertanian dengan pola hidroponik.

Penerapan hidroponik sebagai pola alternaif bertani bagi orang muda dapat diterapkan sebagai ide dalam menumbuhkan semangat mengembangkan pertanian melalui inovasi dari masa ke masa.

Baca Juga :  Lunas PBB Tercepat, 6 Kecamatan di Kabupaten Garut Terima Piagam Penghargaan

“Pertanian tidak perlu kotor kotoran di sawah. Banyak medium yang mudah bagi kita, seperti halnya hidroponik,” kata Tiara.

Selain itu, Tiara menceritakan terdapat pola alternatif lain yang dapat digunakan orang muda, khususnya di Kabupaten Garut, melalui metode Harum Madu (Halaman Rumah Bermanfaat Terpadu).

Menurutnya, melalui pola alternatif Rumah Madu, masyarakat dapat memanfaat ruang yang ada di halam rumah sebagi medium untuk bertani.
Seperti dengan penanaman beberapa tanaman rumah yang dapat dimanfaatkan bagi ibu rumah tangga, atau anak kos. Pengggunaan halaman kecil sebagai media bagia tanaman yang dapat digunakan dan membantu kebutuhan sehari-hari.

“Karena kita tumbuh bareng dengan tumbuhan itu, kita tahu itu sumber airnya dari mana, tanahnya gimana, pupuknya gimana sehingga diketahui kualitasnya juga,” kata Tiara.

Kebijakan yang Penting Bagi Petani

Dalam sektor pertanian, peran petani muda perlu didukung oleh pemerintah agar terus beregenerasi dengan beragam upaya, salah satunya dapat melalui kebijakan yang berpihak terhadap petani. Terlebih saat ini memasuki momentum kontestasi Pemilu.

Baca Juga :  Pemkab Garut Usulkan Raden Ayu Lasminingrat Sebagai Pahlawan Nasional

Tiara menyebutkan kebijakan apa yang harus diperhatikan pemerintah agar mendukung langkah para petani muda.

Pertama, pemimpin Inndonesia nanti bisa memastikan bahwa  semua oetani bisa mendapatakan akses pupuk yang cukup untuk lahan pertaniannya, karena ini juga mendukung dalam ketahanan pangan Indonesia.

Kedua, pemimpin Indonesia nanti bisa menciptakan suatu wadah bagi para pemuda untuk semakin semangat dalam bertani. Karena regenerasi petani itu penting.

Ketiga, Indonesia nanti bisa kemudian memantik para pemudanya terbangun semangatnya untuk menciptakan inovasi inovasi yang baik demi kebaikan hasil pertanian mendatang, karena inovasi yang menajdi penting. Agar kemudian tercipta hal baru perubahan di bidang pertanian.

Menurut Tiara, peran pemerintah sangat penting dalam mendukung semangat petani muda dalam berinovasi.

“Karena pemimpin itu bukan yang menutup suara, tapi membangun anak muda untuk bersuara dan menciptakan inovasi,” ungkap Tiara.

Berita Terkait

Terinspirasi Perjuangan Kartini, Tsoht Rilis Single Terbaru
Masa Akhir Tahapan Pemilu 2024, Panwascam Cibiuk Gelar Press Release Hasil Kerja Pengawasan
Cek Kelayakan Kendaraan Dilakukan Petugas Antisipasi Kecelakaan
Asesmen Wilayah Terdampak Bencana Alam di Kabupaten Garut
Beras Lokal Garut Meroket Jelang Ramadan
Warga Tertimpa Pohon Tumbang Dievakuasi Polisi
DMI Kecamatan se-Kab Garut Dapat Bantuan Alat Kebersihan
Partisipasi Pemilu Masyarakat Garut Melebihi Target
Berita ini 72 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 21 April 2024 - 16:40 WIB

Terinspirasi Perjuangan Kartini, Tsoht Rilis Single Terbaru

Minggu, 31 Maret 2024 - 22:28 WIB

Masa Akhir Tahapan Pemilu 2024, Panwascam Cibiuk Gelar Press Release Hasil Kerja Pengawasan

Rabu, 20 Maret 2024 - 12:10 WIB

Cek Kelayakan Kendaraan Dilakukan Petugas Antisipasi Kecelakaan

Minggu, 10 Maret 2024 - 15:42 WIB

Asesmen Wilayah Terdampak Bencana Alam di Kabupaten Garut

Minggu, 10 Maret 2024 - 13:51 WIB

Beras Lokal Garut Meroket Jelang Ramadan

Minggu, 10 Maret 2024 - 12:31 WIB

Warga Tertimpa Pohon Tumbang Dievakuasi Polisi

Jumat, 8 Maret 2024 - 21:52 WIB

DMI Kecamatan se-Kab Garut Dapat Bantuan Alat Kebersihan

Jumat, 8 Maret 2024 - 21:28 WIB

Partisipasi Pemilu Masyarakat Garut Melebihi Target

Berita Terbaru

Tugu Tugu di Kota Tasikmalaya (Foto: Istimewa)

Cek Fakta

Menelusuri Jejak Sejarah Lewat Tugu Ikonik Tasikmalaya

Minggu, 7 Jul 2024 - 10:17 WIB