Mengenang Riyanto, Martir Toleransi Penyelamat Ratusan Nyawa dari Bom Natal

- Penulis

Minggu, 25 Desember 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto Riyanto semasa hidup dan seragam Banser Riyanto yang rusak akibat ledakan bom Natal di Gereja Eben Haezer Mojokerto pada 24 Desember 2000.

i

Foto Riyanto semasa hidup dan seragam Banser Riyanto yang rusak akibat ledakan bom Natal di Gereja Eben Haezer Mojokerto pada 24 Desember 2000.

Gentrapriangan.com – Riyanto, adalah sosok yang menjadi kenangan pada peristiwa Bom Natal di Gereja Eben Haezer, Mojokerto, Jawa Timur, 24 Desember 2000.

Riyanto yang anggota Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama (Banser NU), kala itu sedang bertugas membantu aparat keamanan melaksanakan penjagaan malam Natal di Gereja Eben Haezer Mojokerto.

Riyanto menjadi korban setelah membawa lari sebuah tas yang dicurigai berisi bom. Ia menjauh dari lokasi gereja. Tidak lama setelah itu, bom kemudian meledak dan menewaskan Riyanto yang saat itu berusia 25 tahun.

Baca Juga :  Paskibraka Kabupaten Tasikmalaya Dikukuhkan

Jasadnya dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Prajurit Kulon, Kecamatan Prajurit Kulon, Mojokerto, pada Kamis (25/12/2000). Makamnya pun sering dikunjungi oleh berbagai kalangan untuk diziarahi ataupun didoakan.

Seragam Banser yang ia kenakan, sekarang dipajang di Museum Nahdlatul Ulama Surabaya. Seragam bercorak loreng pucat itu dibiarkan dalam kondisi terkoyak-koyak sebagai bukti pengorbanan Riyanto. Bahkan, bekas darah sang mendiang pun masih menempel pada seragam tersebut

Mengutip tempo.co, atas tekad pahlawan yang telah dibuktikan Riyanto, pihak Gereja Eben Haezer memberikan penghargaan berupa bantuan biaya pendidikan untuk Supartini, adik Riyanto.

Baca Juga :  Kontingen Rugby Banyuresmi Siap Bawa Hasil Maksimal di Porkab Garut 2021

Pendeta Gereja Eben Haezer Rudi Sanusi Wijaya menerangkan bahwa pihaknya akan menyekolahkan adiknya hingga lulus kuliah.

“Kami memberikan beasiswa kepada salah satu adiknya hingga lulus kuliah,” ucap Rudi.

Kini, sudah dua puluh dua tahun berlalu, namun pengorbanan Riyanto masih terus dikenang dan menjadi teladan untuk merawat keberagaman dan kerukunan antar umat beragama di seantero Indonesia, terutama bagi warga Mojokerto.

Berita Terkait

Pelatihan Pembuatan Sabun Cuci Piring, Mahasiswa KKN Kelompok 28 Uninus
Akses Jalan Singaparna Menuju Cigalontang Putus Akibat Banjir
Citimall Garut Perkenalkan Tenant Nasional Baru, KKV Siap Manjakan Pengunjung
Siswi SMK Maarif NU Bandung Raih Juara 2 Deklamasi Puisi Bahasa Prancis
Diusung Santri dan Jaringan Masyarakat Sipil, Andi Ibnu Hadi Mantap Maju Pilwalkot Tasikmalaya
Terinspirasi Perjuangan Kartini, Tsoht Rilis Single Terbaru
Masa Akhir Tahapan Pemilu 2024, Panwascam Cibiuk Gelar Press Release Hasil Kerja Pengawasan
Cek Kelayakan Kendaraan Dilakukan Petugas Antisipasi Kecelakaan
Berita ini 136 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 27 Agustus 2024 - 21:18 WIB

Pelatihan Pembuatan Sabun Cuci Piring, Mahasiswa KKN Kelompok 28 Uninus

Kamis, 13 Juni 2024 - 01:42 WIB

Akses Jalan Singaparna Menuju Cigalontang Putus Akibat Banjir

Jumat, 7 Juni 2024 - 16:39 WIB

Citimall Garut Perkenalkan Tenant Nasional Baru, KKV Siap Manjakan Pengunjung

Jumat, 3 Mei 2024 - 18:21 WIB

Siswi SMK Maarif NU Bandung Raih Juara 2 Deklamasi Puisi Bahasa Prancis

Minggu, 21 April 2024 - 16:40 WIB

Terinspirasi Perjuangan Kartini, Tsoht Rilis Single Terbaru

Berita Terbaru

Tugu Tugu di Kota Tasikmalaya (Foto: Istimewa)

Cek Fakta

Menelusuri Jejak Sejarah Lewat Tugu Ikonik Tasikmalaya

Minggu, 7 Jul 2024 - 10:17 WIB