Tasikmalaya – 5 tahun paska tsunami, PMII pangandaran gelar do’a bersama secara virtual di kediaman masing-masing, merupakan sebuah wujud refleksi atas kejadian pilu di masa lampau, pada hari Sabtu (17/07/2021).
Pembacaan Do’a tersebut dipimpin oleh Ujang Sirojul Fauzi salah satu kader PMII STITNU Alfarabi, selain mendoakan korban tsunami 15 tahun yang sudah berlalu itu, do’a bersama virtual juga bertujuan agar supaya kader PMII dijauhkan dari marabahaya, bencana juga wabah yang sedang melanda di negri ini, khususnya di pangandaran.
Menurut Santana mardian wakil ketua dua bidang eksternal PMII Komisariat STITNU Alfarabi, kegiatan itu diberlangsungkan dalam rangka refleksi mengenang tragedi bencana alam yang pernah menimpa pangandaran.
“selayaknya kita harus menanamkan rasa kepedulian akan hal itu, terlebih mahasiswa pangandaran yang tergabung dalam PMII dimana notabene ini merupakan sejarah kelam yang pernah menimpa daerahnya” ucap Santana.
Santana mengatakan ungkapan do’a yang bisa disampaikan secara virtual terhadap seluruh kader dikarenakan harus tetap mematuhi protokoler kesehatan.
“sehubungan dengan itu sekalian kita juga mendoakan anggota, kader dan masyarakat pangandaran agar senantiasa bisa terhindar dari wabah”.tutur Santana
Tsunami pangandaran merupakan tragedi alam yang pernah menimpa pangandaran di tahun 2006 tepatnya pada tanggal 17 juli yang limabelas tahunya bertepatan hari ini, tsunami melanda sebagian daerah dipangandaran yang notabene letak geografisnya berbatasan langsung dengan laut selatan jawa menghadap langsung ke samudra hindia, banyak korban jiwa atas kejadian tersebut, duka sempat terasa lama paska kejadian itu.
Santana Menambahkan PMII sebagai mahasiswa generasi annahdliyah juga senantiasa harus membudayakan amaliyah Annahdliyah.
“tahlil sebagai kebiasaan dari kiyai-kiyai sewaktu dipesantren cara untuk berdoa harus dilestarikan dalam kegiatan keseharian PMII” pungkas Santana.
Kegiatan ini berlangsung dimulai sekitar pukul dua puluh waktu Indonesia barat, kegiatan do’a dan berakhir sampai dengan sekitar pukul duapuluh satu.